Advertisement

Anggota DPRD Bantul Minta Pemerintah Beri Jaminan Pendidikan Warga

Media Digital
Selasa, 08 Juli 2025 - 18:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Anggota DPRD Bantul Minta Pemerintah Beri Jaminan Pendidikan Warga Anggota DPRD Bantul, Yasmuri.ist

Advertisement

BANTUL— Setiap orang tua selalu mengharap anak bisa masuk sekolah impian. Akan tetapi, sistem yang berlaku sering membuat hal itu terganjal, terlebih jika nilai anak kurang begitu baik.

Belum lagi wilayah tempat tinggal yang jauh dari zona pertama sekolah favorit. Hal itu tentu membuat kesempatan masuk ke sekolah impian semakin sedikit.

Advertisement

Anggota DPRD Bantul, Yasmuri mengatakan pemerintah melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) telah menyediakan jalur khusus di antaranya prestasi, afirmasi, dan beberapa jalur perpindahan orang tua.
Meski begitu masih saja ada kasus warga yang kesulitan masuk di sekolah impian.

BACA JUGA: Ketua Komisi C DPRD Bantul Apresiasi Rencana Peningkatan Anggaran Infrastruktur Jalan

Sekolah negeri masih menjadi pilihan utama bagi calon siswa dan orang tua. Hal itu lantaran biaya pendidikan di sekolah negeri relatif lebih terjangkau.

“Bagi beberapa calon siswa yang memiliki nilai kurang akan tetap kesulitan masuk di sekolah negeri apabila tempat tinggalnya jauh dari zonasi. Alhasil terpaksa sekolah di sekolah swasta dengan menanggung beban pendidikan yang lebih tinggi,” katanya, Minggu (6/7/2025).

Menurut Yasmuri, berdasarkan data BPS per-Februari 2025, jumlah siswa SMP di Bantul kurang lebih 31.000 anak. Seluruhnya tercatat di 47 SMP negeri dan 48 SMP swasta. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa seluruh SMP negeri tidak mungkin bisa menampung seluruh anak usia SMP. Ini diluar MI-MTs.

Itulah sebabnya, saat masa SPMB akan menjadi penting bagi orang tua untuk bisa menyekolahkan anak di sekolah impian. Berbagai upaya dilakukan, termasuk genjot prestasi anak.

Dalam hal ini prestasi, nilai, dan jarak rumah dengan sekolah menjadi hal penentu agar anak tidak terlempar dari kuota sekolah impian.

Lalu, bagaimana nasib calon siswa yang nilai kurang dan tergolong masyarakat miskin yang jauh dari zonasi? Akankah terpaksa bersekolah di swasta berbiaya tinggi?

Di sisi lain, pemerintah seyogyanya mendapat apresiasi terkait dengan pembangunan sistem aplikasi yang sudah hampir sempurna.

Kemudahan

Sistem pendaftaran online sangat membantu orang tua dalam mendaftarkan calon siswa. Orang tua tidak perlu lagi wara-wiri membawa berkas ke sekolah untuk mendaftar.

Orangtua tinggal membuat akun dan menentukan sekolah pilihan pertama dan kedua.

Bahkan sebelumnya pemantauan nilai harus dilakukan di sekolah dengan layar.
Namun, dengan sistem ini pantauan bisa dilakukan di rumah. Pemberkasan baru dilakukan saat daftar ulang setelah dipastikan diterima di sekolah.

“Bagaimanapun kondisi SPMB saat ini pemerintah sudah selayaknya melakukan evaluasi dan perbaikan,” katanya.

Pendidikan menjadi jaminan bagi seluruh masyarakat, apalagi pemerintah memberlakukan wajib belajar. Dengan begitu, pemerintah sudah selayaknya memberikan jaminan pendidikan melalui sekolah.

Yasmuri menjadi anggota DPRD Bantul untuk periode kedua 2024-2029. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kini duduk di Komisi B dan Badan Musyawarah (Banmus). Sebelum menjadi anggota DPRD, Yasmuri yang dikenal sebagai tokoh agama juga punya perhatian dalam dunia pendidikan.

Yasmuri tercatat pernah menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Bantul, Kepala SMPN 1 Pleret, Kepala SMPN 2 Pleret, dan Kepala MTs Ma’arif Dlingo. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan

Jogja
| Rabu, 09 Juli 2025, 01:37 WIB

Advertisement

alt

Belum Terima BSU? Cara Cek Daftar Penerima BSU Melalui Web, JMO dan Kantor Pos

Lifestyle
| Senin, 07 Juli 2025, 09:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement