Advertisement
Mahasiswa Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta Melestarikan Budaya Takbenda Keris Melalui Buku Edukasi di Pusat Kerajinan Djiwodiharjo, Imogiri, Bantul

Advertisement
BANTUL–Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sekaligus turut melestarikan warisan budaya tak benda Indonesia, Sefia Diah Pratiwi, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, menciptakan sebuah karya buku edukasi bertemakan proses pembuatan keris. Yang dimana dalam proses pembuatan keris ini masih sangat tradisional yang dilestarikan oleh seorang yang masih satu garis keturunan Kerajaan Majapahit .
Kegiatan ini dilakukan di Pusat Kerajinan Djiwo Diharjo, yang berlokasi diPusat Kerajinan Keris Djiwo Diharjo, Banyusumurup Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Advertisement
Didampingi oleh dosen pembimbing Nurfian Yudhistira, S.I.Kom., M.A., Sefia mengangkat keris sebagai objek utama dalam bukunya. Proyek ini bertujuan mengedukasi generasi muda terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai Proses Pembuatan, serta nilai-nilai budaya yang terkandung dalam keris sebagai warisan budaya takbenda yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2005.
"Keris merupakan salah satu senjata tradisional yang ada di Indonesia yang harus kita jaga dan kita kenalkan pada generasi generasi penerus bangsa agar lebih mengenai budaya tak benda dari leluhur kita. Melalui buku ini, saya ingin mengenalkan keris kembali secara luas kepada Masyarakat Yogyakarta terutama pada gen Z dan generasi penerus bangsa nuntuk lebih mengenal keris serta proses pembuatan keris yang dibuat secara tradisional. " ujar Sefia.
Pusat Kerajinan Djiwodiharjo, tempat berlangsungnya proyek ini, merupakan salah satu sentra pembuatan keris ternama di wilayah Kampung Keris, Banyusumurup, Imogiri, Bantul. Pemiliknya, Bapak Sutomo atau akrab dipanggil Momo, menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Sefia dengan harapan adanya tugas akhir ini bukan hanya memenuhi syarat akademik, tetapi juga menjadi kontribusi nyata mahasiswa.
Buku berjudul “Seni Tempa Pamor Djiwo Diharjo” ini memuat narasi sejarah keris, filosofi setiap bentuk dan pamor, serta dokumentasi proses pembuatan keris secara tradisional. Penyusunan buku dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan empu pembuat keris, serta dokumentasi visual di lokasi pembuatan.
Buku ini selain dapat di jumpai di Pusat Kerajinan Keris Djiwo Diharjo juga dapat diakses melalui link ungu.in/ebookSeniTempaPamorDjiwoDiharjo.
Melalui buku edukatif ini, diharapkan generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai makna keris, serta turut berperan aktif dalam menjaga kelestariannya sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia. Buku edukasi proses pembuatan Keris yang berjudul “Seni Tempa Pamor “Djiwo Diharjo”” ini telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada 9 Juli 2025, yang memungkinkan Pusat Kerajinan Keris Djiwo Diharjo untuk secara resmi menggunakannya. Momo selaku pengelola Pusat Kerajinan Keris Djiwo Diharjo mengungkapkan rasa terima kasih atas dirancangnya buku ini sebagai media edukasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
- Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
Advertisement

DPRD DIY Dorong Penguatan BUMD Lewat Pengawasan dan Optimalisasi Kinerja
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement