Advertisement
RAKERNAS JKPI 2025: Pelestarian Pusaka Harus Bertumpu pada Nilai Inklusif dan Responsif

Advertisement
YOGYAKARTA—Kunci dalam pelestarian pusaka Indonesia adalah menjadikan nilai-nilai dasar sebagai jangkar. Namun cara menjaganya perlu terus berkembang lebih inklusif, responsif, dan berakar pada kesadaran kolektif masing-masing wilayah. Hal ini disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat membuka Rapat Kerja Nasional XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025).
Pada Rakernas JKPI XI 2025 bertema Resiliensi Kawasan Cagar Budaya Guna Mendorong Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, Kota Yogyakarta bertindak menjadi tuan rumah. Sebanyak 58 delegasi JKPI hadir dalam serangkaian acara yang berlangsung mulai Selasa (5/8/2025) hingga Sabtu (9/8/2025).
Advertisement
Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa JKPI memiliki peran strategis sebagai lokomotif dalam melestarikan pusaka Indonesia dengan tetap mengikuti perubahan zaman. Merawat pusaka, baik dalam bentuk budaya benda maupun tidak benda, sejatinya tidak hanya merawat objek. Namun proses ini merupakan bagian dalam merawat jati diri yang terus hidup di dalam pusaka tersebut.
"[Kita] bukan hanya penjaga pusaka, tapi penggerak yang mampu menempatkan warisan sumber daya nilai dalam membentuk masa depan kota secara cerdas, beretika, dan kontekstual," kata Sri Sultan HB X.
Dari kiri ke kanan, Walikota Yogyakarta, Dr (HC) dr.Hasto Wardoyo,Spog (K); Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Walikota Banjarmasin sekaligus Ketua Presidium JKPI, H. Muhammad Yamin HR; dan Direktur Eksekutif JKPI, Dr (cand) Nanang Asfarinal Msi, menekan tombol menandai pembukaan Rapat Kerja Nasional XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025). - Pemerintah Kota Yogyakarta
Menjaga pusaka bukan hanya bagian dari masa lalu, namun juga ruang penting untuk merawat masa depan. Sri Sultan mengatakan tantangan merawat pusaka hari ini berbeda dengan satu dekade lalu. Terdapat pergeseran yang jauh lebih cepat dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, maupun cara manusia hidup dan berinteraksi dengan ruang.
Konsekuensinya, di satu sisi kita ingin setia menjaga nilai-nilai pusaka. Namun di sisi lain, kita tidak boleh tutup mata terhadap dinamika yang menuntut keterbukaan dan ketangkasan. "Maka Rakernas JKPI ini bukan hanya ruang untuk bertukar praktik baik, melainkan ruang refleksi yang jujur dan mendalam," katanya.
BACA JUGA: 58 Kepala Daerah Hadiri Rakernas JKPI XI 2025 di Kota Yogyakarta
Refleksi ini mencakup pengakuan bahwa tidak semua pendekatan pelestarian yang dahulu berhasil, masih relevan pada hari ini. Perlu juga mempertanyakan apakah pelestarian pusaka sudah melibatkan masyarakat yang hidup di dalamnya? Apakah regulasi dan kebijakan juga sudah memberikan inovasi sekaligus berpijak pada nilai?
Dari kiri ke kanan, Walikota Yogyakarta, Dr (HC) dr.Hasto Wardoyo,Spog (K); Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Walikota Banjarmasin sekaligus Ketua Presidium JKPI, H. Muhammad Yamin HR; dan Direktur Eksekutif JKPI, Dr (cand) Nanang Asfarinal Msi, berfoto bersama saat pembukaan Rapat Kerja Nasional XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025). - Pemerintah Kota Yogyakarta
Karena itu, Sri Sultan HB X mengajak seluruh peserta Rakernas JKPI 2025 untuk memantapkan arah bersama, agar pelestarian pusaka tidak hanya reaktif, administratif, atau simbolik. "Melainkan benar-benar menyentuh jantung masyarakatnya. Sebab, Kota Pusaka adalah kota yang hidup dan menghidupi. Bukan hanya berdiri, tapi juga bermakna," katanya.
Walikota Yogyakarta, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K), mengatakan setiap anggota JKPI memiliki identitas yang khas dengan segala warisannya. Antar anggota bisa bertukar pengetahuan, praktik baik, advokasi, perlindungan pusaka, hingga pengusulan warisan budaya di tingkat nasional maupun internasional. "Mari senantiasa saling menguatkan dukungan pada perlindungan budaya," katanya. "Semoga perhelatan budaya berskala nasional ini bisa menggugah semangat pelestarian pusaka dengan manfaat yang luas pada masyarakat."
Walikota Banjarmasin sekaligus Ketua Presidium JKPI, H. Muhammad Yamin HR, melihat bahwa JKPI terus berusaha keras menjaga pusaka sejarah di tengah tekanan pembangunan. Forum ini bisa menjadi ruang untuk saling berbagi, menguatkan, dan mendorong program strategis perluasan keanggotaan JKPI.
Puluhan kepala daerah, perwakilan delegasi anggota JKPI dan peninjau berfoto bersama dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025). - Pemerintah Kota Yogyakarta
Setiap wilayah yang memiliki pusaka perlu menjaga dan merawat warisannya. Yamin mencontohkan Yogyakarta sebagai daerah yang memiliki sejarah panjang dalam merawat pusaka dalam segala bentuknya. "Mari menunjukkan keragaman budaya Indonesia hingga ke manca negara, agar nantinya bisa berdampak pada banyak hal, termasuk ekonomi," katanya. "Mari belajar bersama merawat dan melestarikan kebudayan di daerah masing-masing. Dari kota warisan menuju kota masa depan."
Beberapa kepala daerah turut menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Rakernas kali ini. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan, “Cagar budaya adalah harapan. Saya sangat berterima kasih kepada Sekretariat JKPI dan Kota Yogyakarta karena telah menjadi penyelenggara yang luar biasa.”
Walikota Yogyakarta, Dr (HC) dr.Hasto Wardoyo,Spog (K), bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan, S.E., M.M., seusai mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025). - Pemerintah Kota Yogyakarta
Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Kota Yogyakarta. “Kami sangat senang menjadi bagian dari forum ini. Harapannya, kami juga bisa menjadi tuan rumah JKPI di masa depan,” ujarnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
Advertisement

Ruko untuk Koperasi Desa Merah Putih, Penyewa di Bantul Diminta Pindah
Advertisement

Ini Lima Minuman Penambah Energi dan Konsentrasi Selain Kopi
Advertisement
Advertisement
Advertisement