Advertisement

Indonesian Street Performance, Gambaran Peradaban dalam Nusantara Menari

Media Digital
Rabu, 06 Agustus 2025 - 21:27 WIB
Ujang Hasanudin
Indonesian Street Performance, Gambaran Peradaban dalam Nusantara Menari Ribuan seniman dari berbagai daerah di Indonesia menari bersama di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025) malam. - Ist

Advertisement

JOGJA - Ribuan seniman dari berbagai daerah di Indonesia menari bersama di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (6/8/2025) malam. Acara bertajuk Indonesian Street Performance Jogja Cross Culture: Nusantara Menari, ini merupakan bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025.

Wali Kota Yogyakarta, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG (K), mengatakan bahwa Nusantara Menari merupakan pertemuan dan interaksi langsung antara para peserta karnaval dan masyarakat Yogyakarta melalui street performance atau seni pertunjukan di ruang publik.

Advertisement

Acara ini menjadi panggung terbuka bagi keberagaman seni budaya dari seluruh Indonesia. Seni dari beragam daerah anggota JKPI ini sekaligus cara mempererat solidaritas dan hubungan antar daerah dalam semangat kebhinekaan. Di samping seniman dari anggota JKPI, seniman yang tampil juga berasal dari 14 kemantren yang ada di Kota Yogyakarta.

Nusantara Menari terbagi dalam tiga bingkai utama, yang menampilkan kekayaan warisan budaya Indonesia. Bingkai tersebut yaitu Pusaka Wastra Nusantara, Pusaka Kriya Nusantara, dan Pusaka Ksatria Nusantara.

Di bingkai Pusaka Wastra Nusantara, para penari menghadirkan pertunjukan yang mengangkat kain khas dari daerah masing-masing. Wastra tidak hanya merepresentasikan keberagaman visual, tetapi juga menjadi simbol kemajuan teknologi sandang Nusantara di masa lampau. "Pada Pusaka Kriya Nusantara, para penampil membawakan seni kerajinan daerah, khususnya topeng. Ragam gaya topeng mencerminkan kreativitas, daya imajinasi, serta identitas budaya tiap daerah. Topeng menjadi cermin hidup dari pusaka kriya Nusantara," kata Hasto.

Untuk bingkai Pusaka Ksatria Nusantara, setiap daerah mempersembahkan figur "lokal hero". Hal ini sebagai simbol kualitas manusia unggul dari wilayah masing-masing. Penampilan ini juga disertai dengan ragam senjata tradisional sebagai lambang semangat perjuangan dan nilai-nilai kebangsaan dalam membangun peradaban Nusantara.

Nusantara Menari berlangsung di kawasan Malioboro, yang menjadi bagian dari Sumbu Filosofis Yogyakarta (Panggung Krapyak–Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat–Tugu Golong Gilig). Tempat ini merupakan ruang kultural strategis yang menyatukan beragam ekspresi budaya. Melalui Dinas Kebudayaan, Pemerintah Kota Yogyakarta memanfaatkan potensi tersebut dengan menghadirkan Jogja Cross Culture (JCC) yang mempersembahkan Indonesian Street Performance sebagai etalase budaya Nusantara.

"Mari jadikan kegiatan Nusantara Menari sebagai penggerak ekonomi kreatif agar seluruh warga dapat merasakan dampak nyata," kata Hasto. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

Populasi Ikan di Sungai Bantul Merosot, Pemkab Siapkan Kader Pengawas Perikanan

Populasi Ikan di Sungai Bantul Merosot, Pemkab Siapkan Kader Pengawas Perikanan

Bantul
| Kamis, 07 Agustus 2025, 20:37 WIB

Advertisement

David Baszucki, Sosok di Balik Game Roblox yang Mendunia

David Baszucki, Sosok di Balik Game Roblox yang Mendunia

Lifestyle
| Selasa, 05 Agustus 2025, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement