Advertisement
RUMAKET 2025: Menyulam Wastra, Merawat Kriya, Menjadi Ksatria

Advertisement
JOGJA—Rangkaian kegiatan budaya RUMAKET (Ruang Masyarakat Ketemu) 2025 resmi dibuka pada Selasa (5/8/2025) di Grha Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta. Program budaya tahunan yang mengangkat warisan budaya takbenda ini akan berlangsung hingga Sabtu (9/8/2025), menghadirkan berbagai kegiatan yang menyentuh lintas generasi.
Acara pembukaan dimulai pukul 14.00 WIB dengan penampilan istimewa dari Adimas Albi Ersani Widyaputra, siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta, yang membawakan pertunjukan wayang berjudul Cinta dan Budaya. Lakon ini mengangkat tema besar RUMAKET 2025: Wastra, Kriya, dan Ksatria, yang merefleksikan pentingnya pelestarian warisan budaya dalam kehidupan masyarakat kontemporer.
Advertisement
BACA JUGA: Tarif Pajak PBB Bantul Disederhanakan Lewat Revisi Perda
Alby merupakan Dalang Cilik binaan Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayan) Kota Yogyakarta dengan sedugang prestasi. Pada tahun 2023 Albu meraih juara 1 Festival Dalang Anak Nasional kategori mumpuni dengan membawakan lakon Bima Maguru. Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam berbagai acara seni dan budaya di Yogyakarta, seperti Grand Final Kotagede Mencari Bakat, di mana ia meraih juara 2 dalam kategori Musik Umum dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Alby juga pernah mendapat apresiasi dari Menteri Parekraf, Sandiaga Uno, atas dedikasinya dalam melestarikan wayang.
Usai pertunjukan, suasana semakin semarak dengan peragaan busana anak-anak yang menampilkan karya berbahan dasar batik dan tenun lokal. Parade ini menjadi upaya memperkenalkan wastra sebagai bagian dari ekspresi budaya dan kebanggaan identitas sejak usia dini.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, dalam sambutannya menyatakan bahwa tema RUMAKET tahun ini selaras dengan upaya pelestarian budaya lokal. “Penampilan tadi dari anak-anak adalah hasil dari tema—salah satunya adalah wastra. Baju-baju yang dipakai merupakan karya dari wastra, jadi anak-anak bisa belajar dari tema ini: wastra, kriya, dan ksatria. Nantinya juga akan ada warisan budaya yang dipentaskan. Semoga RUMAKET ini bisa menjadi ruang temu yang menginspirasi kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan, turut mengapresiasi penampilan anak-anak dalam balutan wastra nusantara. Ia menekankan pentingnya penguatan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi. “Saya baru kembali dari Bali dan melihat budaya di sana sangat kuat. Di Jogja, pelestarian budaya juga harus terus ditingkatkan. Salah satunya melalui RUMAKET ini. Selain batik sebagai identitas Jogja sebagai Kota Batik Dunia, RUMAKET juga mengembangkan seni dan budaya lain yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang apresiasi budaya tak benda,” tuturnya.
Kepala Seksi Warisan Budaya Takbenda Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Hastiningtyas Kuncari, menambahkan bahwa RUMAKET menjadi sarana strategis dalam memperkuat ekosistem warisan budaya takbenda melalui partisipasi lintas usia. “Kami merancang RUMAKET sebagai ruang interaksi budaya yang melibatkan masyarakat secara aktif. Tema wastra, kriya, dan ksatria kami pilih untuk menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus merangsang regenerasi pelaku budaya di Yogyakarta,” katanya.
BACA JUGA: Pakar: Pemutaran Lagu Indonesia Raya Tak Langgar Hak Cipta
Sebagai simbolisasi pembukaan resmi, dilakukan penyerahan wayang kepada Yetti Martanti yang menandai dimulainya RUMAKET 2025. Wayang menjadi lambang warisan budaya sekaligus identitas ruang temu ini. Acara ditutup dengan sesi foto bersama.
Selama lima hari ke depan, RUMAKET 2025 akan menghadirkan pameran kriya, dolanan anak, kolaborasi pertunjukan wayang dan karawitan, serta pentas seni lintas generasi. Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian, RUMAKET diharapkan menjadi panggung dinamis bagi masyarakat untuk menyatu kembali dalam budaya dan kreativitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
Advertisement

Wali Kota Jogja Imbau Warga Tidak Kibarkan Bendera One Piece
Advertisement

Bill Gates: Gen Z Terancam Sulit Cari Kerja karena AI
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement