Advertisement

Kampung Menari Menghidupkan Tradisi lewat Gerakan

Media Digital
Kamis, 07 Agustus 2025 - 16:27 WIB
Sunartono
Kampung Menari Menghidupkan Tradisi lewat Gerakan Kampung Menari menjadi salah satu sajian budaya yang paling menyedot perhatian dalam rangkaian Festival Jogja Kota 2025, Rabu (6/8/2025). - Istimewa.

Advertisement

JOGJA—Kampung Menari menjadi salah satu sajian budaya yang paling menyedot perhatian dalam rangkaian Festival Jogja Kota 2025, Rabu (6/8/2025). Mengusung tema besar “Kumandhang”, acara berlangsung dari pukul 16.00 hingga 21.30 WIB di Amphiteater Taman Budaya Embung Giwangan.

Agenda ini digelar sebagai bagian dari rangkaian acara budaya untuk memeriahkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta. Melalui program ini, budaya kampung ditampilkan sebagai denyut kehidupan kota pusaka yang terus bergerak dan berkembang bersama warganya.

Advertisement

Selama lebih dari lima jam, sebanyak 45 kelurahan di Kota Yogyakarta tampil bergiliran. Masing-masing mengirimkan 5 hingga 10 penari untuk menyuguhkan ragam tarian bertema Yogyakarta—mulai dari gaya klasik keraton hingga kreasi kontemporer berbasis tradisi kampung. Di antara yang paling menyita perhatian adalah Tari Jampi Jogja.

BACA JUGA: Tarif Pajak PBB Bantul Disederhanakan Lewat Revisi Perda

Tari Jampi Jogja merupakan tari kreasi khas Yogyakarta yang menggambarkan aktivitas penjual jamu keliling di kampung. Tak hanya sebagai penyedia minuman herbal, penjual jamu ditampilkan sebagai simpul sosial yang menghubungkan warga, menyampaikan kabar, sekaligus menjaga kearifan lokal. Geraknya lembut, bersahaja, dan komunikatif.

Seluruh pertunjukan menjadi gema budaya dari kampung ke pusat kota—sejalan dengan semangat tema “kumandhang”, yang dalam bahasa Jawa berarti suara yang menggema dan menyebar. Tema ini menegaskan bahwa budaya kampung layak dikumandangkan sebagai identitas kolektif masyarakat kota.

“Kampung Menari menunjukkan bagaimana warga menjadi subjek budaya, bukan semata objek tontonan. Tradisi tidak dikurasi dari atas, tapi tumbuh dari bawah—dari pendapa, sanggar, museum lokal, hingga ruang hidup warga,” ujar Rafiqa, Kepala Seksi Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata pelibatan masyarakat dalam pewarisan tradisi secara organik.

Acara terbuka ini dipadati warga dari berbagai usia. Mereka duduk melingkar di amphiteater, menikmati pertunjukan sambil sesekali ikut menggoyangkan badan mengikuti irama. Festival Jogja Kota mengajak masyarakat menjadi bagian aktif dari proses budaya—bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga pelaku.

Nuramala Putri (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta asal Pontianak, menyebut pengalaman ini begitu membekas. “Kami seperti dibawa ke jantung kebudayaan. Ini bukan sekadar pertunjukan tari, tapi pengalaman spiritual dan sosial yang sangat kuat,” ujarnya.

Setelah seluruh rangkaian pentas tari selesai pukul 21.30, acara dilanjutkan dengan penampilan istimewa dari Dimas Tejo, yang dikenal sebagai seniman lintas medium dan pelestari budaya lokal. Aksinya menambah energi malam, menggabungkan elemen seni tutur, musik, dan humor khas Yogyakarta dalam suasana hangat dan akrab.

Dengan melibatkan 45 kelurahan, Kampung Menari menjadi ruang pembinaan budaya sekaligus ajang pewarisan nilai-nilai seperti keselarasan, kelembutan, dan gotong royong melalui seni tari.

Festival ini menegaskan bahwa warisan budaya tidak hanya untuk dikenang, tetapi untuk terus dihidupi, diwariskan, dan bergerak bersama masyarakat. Dari kampung, gema budaya menjalar ke seluruh kota—dalam irama yang tak hanya terdengar, tetapi juga terasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

Bantul Rencanakan Belanja Rp2,4 Triliun dan Pendapatan Rp2,1 Triliun di 2026

Bantul Rencanakan Belanja Rp2,4 Triliun dan Pendapatan Rp2,1 Triliun di 2026

Bantul
| Sabtu, 09 Agustus 2025, 11:57 WIB

Advertisement

Ini Lima Minuman Penambah Energi dan Konsentrasi Selain Kopi

Ini Lima Minuman Penambah Energi dan Konsentrasi Selain Kopi

Lifestyle
| Rabu, 06 Agustus 2025, 19:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement