Advertisement
Ecotik: Pemberdayaan Kelompok Perajin Ecoprint Bugis Art lewat Inovasi Produk

Advertisement
KLATEN–Jumlah pelaku ekonomi kreatif (ekraf) terus bertumbuh setiap tahunnya. Hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku ekraf apabila tidak mampu mempertahankan eksistensinya dalam industri. Salah satu contoh perajin ekraf yang mencoba untuk tetap eksis di industri kreatif adalah kelompok perajin ecoprint bugis art. Di mana, kelompok ini memiliki produk unggulan berupa ecoprint. Namun, dikarenakan industri ecoprint terus berkembang pesat, ini menyebabkan persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan nilai produk agar mereka dapat bersaing dengan kompetitor.
Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) UPN Veteran Yogyakarta yang terdiri dari Ibu Ninik Probosari, Ibu Asri Sekar Mawar Firdausi, dan Ibu Wilis Kaswidjanti serta Ibu Sri Dwi Ari Ambarwati menginisiasi sebuah ide strategis untuk mengatasi tantangan di atas.
Advertisement
“Kita dapat meningkatkan nilai jual produk melalui inovasi produk “Ecotik”, yaitu menggabungkan antara ecoprint dengan batik serta meningkatkan transformasi digital para pengusaha agar dapat menangkap pasar yang lebih luas” ungkap Ibu Ninik Probosari.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk rangkaian yang tak terpisahkan. Dimulai dengan sosialisasi Kekayaan Intelektual yang dibawakan oleh Ibu Ari Wijayani (Dari Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual Indonesia). Dilanjutkan dengan sosialisasi transformasi digital yang terbagi atas pelatihan pemasaran digital oleh Ibu Kartika Ayu Ardhanariswari (Dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta) dan pelatihan konten kreatif oleh Ibu Elisa Puspita Sari (pelatih dan penggiat konten kreatif). Terakhir, pelatihan ecotik oleh Ibu Enggar (Tenaga Ahli Ecotik sekaligus pemilik Batik Darmo).
BACA JUGA: Lokasi Calon Transmigran dari DIY Berubah, Ini Kata Disnakertrans
Secara lengkap rangkaian kegiatan yang diikuti oleh anggota kelompok perajin Bugis Art berisi tentang penjelasan mendalam terkait pentingnya mendaftarkan karya yang dimiliki yang merupakan Kekayaan Intelektual (KI) (dalam hal ini Hak Cipta Motif Ecotik) ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) agar produk kreatif tersebut mendapatkan perlindungan hukum dan meningkatkan nilai ekonomi. Kegiatan ini juga memberikan pandangan mengenai urgensi pemanfaatan teknologi digital mulai dari pengenalan pasar digital hinggapembuatan konten digital.
Nantinya tim PKM UPN Veteran Yogyakarta akan membantu proses pendaftaran KI Hak Cipta Motif Ecotik hingga pendampingan digitalisasi bisnis. Selain itu, para peserta juga dilatih cara membuat ecoprint yang dipadukan dengan batik.
Diharapkan melalui seluruh rangkaian kegiatan ini para pelaku ekraf, khususnya anggota kelompok perajin ecoprint Bugis Art dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki serta bersaing dalam industri kreatif baik skala nasional maupun global.
Kegiatan ini terlaksana melalui Program Pendanaan Hibah Eksternal dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Tahun 2025. (Advetorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
Advertisement
Advertisement

Pil KB di AS Terkait Erat dengan Risiko Asma, Sudah Dipakai 9 Juta Perempuan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement