Advertisement

Sarihusada Kembangkan Inovasi Pupuk Organik Sludge, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Media Digital
Kamis, 14 Agustus 2025 - 06:57 WIB
Jumali
Sarihusada Kembangkan Inovasi Pupuk Organik Sludge, Dukung Ketahanan Pangan Nasional Panen bersama PT Sarihusada Generasi Mahardika. - Ist/DOk

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Panen raya padi di Desa Sanggrahan, Kecamatan Prambanan, Klaten, pada Selasa (12/8/2025) menjadi momentum perayaan keberhasilan aplikasi pupuk sludge, hasil inovasi PT Sarihusada Generasi Mahardika Plant Prambanan bekerja sama dengan BSIP Yogyakarta.

BACA JUGA: Puluhan Ekor Kucing Disiksa Oleh Pemuda Solo

Advertisement

PT Sarihusada Generasi Mahardika Plant Prambanan bekerja sama dengan BSIP Yogyakarta telah melakukan uji laboratorium, uji efektivitas, dan uji desiminasi untuk menemukan formula pupuk organik berbasis sludge.

Syarif Karnadi, Facility Services & Stakeholder Relations Manager PT Sarihusada Generasi Mahardika menjelaskan selama ini, petani sangat bergantung pada sarana produksi dari luar, khususnya pupuk kimia, pestisida, dan benih.

"Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, potensi limbah dari PT Sarihusada Generasi Mahardika dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik, yakni sludge, yaitu limbah padat organik dari proses pengolahan susu, dan arang sekam," katanya, dalam siaran pers, Kamis (14/8/2025).

Dua Gapoktan, Rejeki Subur Sanggrahan dan Kemudo Rukun, kini memproduksi pupuk organik sludge secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan petani, dengan cita-cita mewujudkan Desa Mandiri Pupuk.

"Insiasi Regenerative Agriculture sesuai dengan visi Perusahaan Danone Impact Journey, melalui kegiatan ini terjadi circular economy di mana sekam padi digunakan untuk bahan baku biomass boiler dan hasil pembakaran berupa arang sekam yang di formulasi dengan sludge serta bahan lainnya digunakan oleh petani," katanya.

Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya sehat untuk padi dan hortikultura disusun secara partisipatif bersama petani, generasi muda, penyuluh (BPP/PPL), dan pemerintah desa. SOP ini menjadi panduan penerapan budidaya sehat di lahan. Saat ini, terdapat 25 petani champion (16 di antaranya perempuan) yang aktif menyebarkan pengetahuan ini kepada petani lain, baik melalui forum maupun pendampingan langsung.

Hingga kini, lahan seluas 16,8 hektare telah menerapkan prinsip Regenerative Agriculture, termasuk pengurangan pupuk kimia, peningkatan penggunaan pupuk organik, aplikasi pestisida nabati, dan manajemen irigasi. Program ini telah berkembang di dua desa, Kemudo dan Sanggrahan, mencakup 4 kelompok tani, 6 Kelompok Wanita Tani (KWT), dan 1 Karang Taruna RW, dengan lebih dari 400 penerima manfaat.

Dosis pupuk sludge yang direkomendasikan adalah 1,5 ton per hektare per musim tanam (Ha/MT) untuk padi dan hortikultura. Hasil uji coba menunjukkan dampak positif.

Pada tanaman jagung, aplikasi sludge 1 ton/Ha meningkatkan produksi sebesar 4,59% (dari 8,60 ton/Ha menjadi 8,99 ton/Ha). Pada tanaman terong, penggunaan sludge mengurangi kebutuhan pupuk kimia sebesar 30% (NPK dari 200 kg menjadi 140 kg, dan Phonska dari 350 kg menjadi 245 kg) serta meningkatkan produksi hingga 13%. Adapun pada Padi aplikasi sludge meningkatkan hasil panen sebesar 20,8% (dari 7,7 ton/Ha menjadi 9,8 ton/Ha).

Ia menjelaskan Indonesia saat ini menghadapi tiga krisis utama yaitu perubahan iklim, degradasi tanah dan air, serta hilangnya keanekaragaman hayati. Kontaminasi bahan kimia dari sarana produksi pertanian dari pupuk dan pestisida, pestisida rumah tangga, maupun cemaran industri di sekitar lahan menjadi tantangan yang serius.

"Tingginya biaya usaha tani dengan hasil yang tidak pasti juga membuat minat generasi muda untuk terjun ke pertanian semakin menurun," katanya.

Dari Sensus Pertanian 2023, lanjutnya, mayoritas petani di Indonesia berusia 43–58 tahun (42,39%), disusul usia 59–77 tahun (27,61%), dan usia 27–42 tahun (25,61%).

Menanggapi kondisi ini, sejak 2022 PT Sarihusada Generasi Mahardika Plant Prambanan bersama Gita Pertiwi mengembangkan program pertanian regeneratif (Regenerative Agriculture). Program ini bertujuan mengurangi potensi cemaran tanah dan air melalui praktik pertanian ramah lingkungan yang sekaligus mampu meningkatkan pendapatan petani.

"Inisiatif ini merupakan bagian dari peta jalan keberlanjutan perusahaan Danone Impact Journey, yang berfokus pada tiga pilar utama kesehatan, lingkungan, serta karyawan dan komunitas," jelasnya.

Program ini juga sejalan dengan misi kedua Asta Cita Presiden Prabowo tentang “Penguatan Pertahanan dan Keamanan Nasional”, khususnya dalam mencapai kemandirian pangan, energi, dan air guna memastikan ketahanan nasional yang komprehensif.

Penerapan Regenerative Agriculture dilakukan dengan prinsip-prinsip meningkatkan kesuburan tanah melalui aplikasi bahan organik, sistem tumpang sari atau pergiliran tanaman, pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dengan pestisida nabati, peningkatan keanekaragaman hayati, manajemen air, serta pemberdayaan perempuan dan generasi muda. Diharapkan, penerapan prinsip ini mampu memperbaiki kualitas tanah sekaligus meningkatkan hasil produksi.

Petani Lebih Untung

Pupuk hasil inovasi bersama PT Sarihusada Generasi Mahardika ini dirasakan manfaatnya oleh petani, salah satunya Yuwono, yang juga Ketua Gapoktan Kemudo Rukun, Desa Kemudo, Prambanan Klaten. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.

“Setelah memberikan pupuk sludge pada 10 bedeng cabai sebanyak 225 kg, dosis 1,5 ton/ha, satu bulan kemudian pertumbuhannya lebih cepat dibanding yang tidak diberi sludge. Daunnya hijau gelap, segar, dan tahan lama. Tanah lebih gembur dan mudah diolah. Biasanya setelah hujan tanah menjadi keras, tapi setelah pakai sludge lebih ringan dan akar tanaman tumbuh lebih kuat," kata Yuwono.

Senada dengan itu, Slamet, petani dari Desa Sanggrahan, menyebut bahwa aplikasi pupuk sludge juga mengurangi pertumbuhan gulma. "Serangan gulma berkurang, tanaman menjadi lebih subur," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

Realisasi Investasi Triwulan II 2025 di Sleman Mencapai Rp2,2 Triliun

Realisasi Investasi Triwulan II 2025 di Sleman Mencapai Rp2,2 Triliun

Sleman
| Jum'at, 15 Agustus 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Sayur Bayam Membantu Melindungi Otak

Sayur Bayam Membantu Melindungi Otak

Lifestyle
| Jum'at, 15 Agustus 2025, 17:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement