Advertisement
J150K 2025: Mengelilingi Alam Jogja dengan Sport Tourism Bersepeda Lipat

Advertisement
SLEMAN—Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia menyimpan potensi besar dalam pengembangan sport tourism.
Salah satu bentuk sport tourism yang terus tumbuh adalah bersepeda, dengan keunggulan kontur alam Yogyakarta yang lengkap—mulai dari pegunungan, pedesaan, persawahan, hingga pesisir pantai—serta diperkaya dengan kearifan budaya lokal yang masih terjaga hingga kini.
Advertisement
Dalam semangat inilah, Jogja Folding Bike (JFB) komunitas sepeda lipat di Jogja kembali menggelar J150K (Jogja 150 Kilometer – dibaca Jisok) pada 23 Agustus 2025 dengan start dan finish di halaman TVRI Yogyakarta.
Ajang ini merupakan pionir event sepeda lipat jarak jauh di Indonesia, dengan rute mengelilingi Daerah Istimewa Yogyakarta sejauh 150 km.
J150K 2025 menjadi penyelenggaraan ke-6, dengan tajuk “Faire du Vélo” (bersepeda). Tujuan penyelenggaran J150K 2025 diantaranya, untuk mengkampanyekan sepeda lipat sebagai alat transportasi ramah lingkungan sekaligus gaya hidup sehat, Mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi komunitas sepeda lipat se-Indonesia dan memperkenalkan Yogyakarta sebagai destinasi wisata sepeda (sport tourism).
BACA JUGA: Sultan HB X: Danais Bukan Kompensasi Politik
Event ini diharapkan mampu memberikan pengalaman tak terlupakan sekaligus semakin mengukuhkan Yogyakarta secara umum sebagai destinasi wisata dengan potensi sport tourism yang berkelas dunia.
Acara J150K kali ini melibatkan sekitar 800 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Para peserta akan menempuh perjalanan sejauh 150 km dengan rute yang melewati berbagai lanskap khas Yogyakarta, antara lain:
Kalasan – kawasan pedesaan timur Jogja
Timbulharjo – area pedesaan dengan jalur hijau yang menantang
Tirtorahayu – rute menuju perbatasan barat
Pantai Congot – panorama pesisir selatan barat Jogja
Pendopo Bupati Kulon Progo – titik ikonik di kawasan Kulon Progo
Kapanewon Minggir – jalur pedesaan yang asri
kembali ke TVRI Yogyakarta sebagai garis finish.
Dengan antusiasme tinggi dari para pesepeda lipat seluruh Indonesia, J150K terbukti bukan hanya sekadar ajang olahraga, melainkan juga turut memberi kontribusi positif pada perekonomian lokal. Efek domino dari penyelenggaraan event ini dapat dirasakan melalui peningkatan okupansi hotel, konsumsi kuliner dan oleh-oleh, transportasi, hingga promosi destinasi wisata. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
Advertisement

Soal Pemangkasan Danais 2026, Begini Respons BKAD Sleman
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement