Advertisement
Hasto Wardoyo Sampaikan Layanan Publik Kota Jogja Berbasis Digital di Forum Smart City

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menyatakan Kota Jogja terus berupaya memperkuat konsep Smart City melalui digitalisasi pemerintahan dan layanan masyarakat. Salah satu wujud nyata adalah penerapan Jogja Smart Service yang menjadi pusat layanan publik berbasis digital di Kota Jogja.
Hal ini disampaikannya pada hari kedua Forum Smart City Nasional 2025, Rabu (27/8/2025) di Hotel Tentrem, Jogja. Acara yang digelar selama dua hari sejak Selasa ini menegaskan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta memperkuat ketahanan menuju Indonesia Emas 2045.
Advertisement
“Bagi kami, digitalisasi dan penyelenggaraan pemerintah berbasis elektronik memiliki dua fungsi besar. Pertama untuk mempercepat layanan publik, dan kedua untuk mewujudkan integrasi data melalui one and single website,” ujar Hasto, Rabu (27/8/2025).
BACA JUGA: Kemenbud Minta Tambahan Rp4,28 Triliun di 2026
Menurutnya, integrasi data menjadi kunci penting dalam menata pelayanan publik, khususnya terkait bantuan sosial. Selama ini, masyarakat kerap mengeluhkan ketidaktepatan sasaran bantuan karena data sektoral dan nasional yang belum sepenuhnya selaras.
“Oleh karena itu, kami merintis sistem single ID, single window, dan single sign on. Harapan kami, data makro maupun mikro bisa terintegrasi sehingga pelayanan masyarakat lebih tepat sasaran,” katanya.
Selain itu, Hasto juga menyinggung program 100 quick win yang dicanangkan dalam 100 hari kerja pertamanya bersama Wakil Wali Kota, Wawan Harmawan. Program tersebut hampir seluruhnya berbasis smart city, termasuk digitalisasi sistem parkir di Kota Jogja.
“Kami mohon arahan dari Kementerian dan semua pihak agar langkah ini bisa berjalan baik dan bahkan menjadi best practice layanan digitalisasi di Indonesia,” kata Hasto.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menegaskan tema forum tahun ini, Inovasi Kota Cerdas untuk Mewujudkan Kedaulatan, Ketahanan, dan Keberlanjutan Indonesia Emas, merupakan visi besar yang harus diwujudkan secara kolektif.
“Indonesia Emas 2045 menuntut kita untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat ketahanan nasional melalui pembangunan berbasis teknologi dan pemanfaatan informasi yang cerdas,” ungkapnya.
Paku Alam X menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pembangunan kota dan provinsi cerdas. Menurutnya, forum ini menjadi wadah strategis mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, dan pihak terkait dalam menghasilkan solusi inovatif.
“Melalui acara Smart City Business Matchmaking, kami berharap lahir lebih banyak kemitraan, ide baru, serta solusi yang mendukung pembangunan Smart City dan Smart Province di DIY,” tambahnya.
Ia menegaskan kerja sama dan saling berbagi pengetahuan antar pemangku kepentingan merupakan syarat mutlak untuk menjawab tantangan masa depan. “Semoga acara ini dapat menghasilkan langkah konkret yang berkelanjutan serta memberi manfaat besar bagi masyarakat,” katanya.
Forum Smart City Nasional 2025 di Jogja dihadiri ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia. Selain sesi diskusi dan seminar, forum ini juga menghadirkan agenda business matchmaking untuk mempertemukan pemerintah daerah dengan mitra swasta dalam pengembangan solusi kota cerdas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
Advertisement

Balas Pukulan Tetangga, Petani di Gunungkidul Ini Dipenjara 4 Bulan
Advertisement

Hasil Survei, Warga Indonesia Ternyata Lebih Suka Siniar Video
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement