KPP Pratama Sleman Bekali Generasi Muda untuk Sadar Pajak

SLEMAN—KPP Pratama Sleman mengajak 61 pelajar SMK PI Ambarukmo 1 untuk mengenal pajak sejak dini melalui kegiatan Pajak Bertutur 2025. Digelar serentak di seluruh Indonesia, Pajak Bertutur bertujuan menanamkan nilai-nilai kesadaran pajak sebagai bagian dari karakter generasi penerus bangsa

Pajak Bertutur 2025 mengusung tema Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju, dan slogan Pajak Bertutur 2025: Sehari Mengenal, Selamanya Bangga.

Kepala KPP Pratama Sleman, Moch. Luqman Hakim, menjelaskan slogan itu diusung dengan harapan setelah memahami pajak, peserta dapat bangga ketika ikut berkontribusi untuk negara. "Anak-anak kami harapkan mengenal pajak, mengenal fungsinya, kegunaannya, manfaatnya, sehingga dia akan merasa bangga untuk selamanya. Harapannya, mereka yang sudah paham dan tahu  siap memberikan pemahaman kepada rekan-rekannya," kata Luqman di Aula Lantai 5 KPP Pratama Sleman, Rabu (27/8).

KPP Pratama Sleman, kata Luqman, punya alasan tersendiri menyasar pelajar SMK dalam Pajak Bertutur. Menurutnya, para pelajar SMK ini dalam waktu dekat akan memasuki dunia kerja. Dengan edukasi tentang perpajakan, harapannya kesadaran tentang pajak bisa dimengerti para pelajar SMK sejak awal.

"Dengan memahami pajak secara dini, kesadarannya muncul sejak awal. Kami ingin, begitu masuk dunia kerja, mereka tidak lagi bertanya-tanya," ujarnya. 

Meski saat ini pelajar belum menjadi bagian dari wajib pajak, edukasi lewat Pajak Bertutur diharapkan menjadi bagian dari kegiatan inklusi KPP Pratama mengenai perpajakan kepada anak-anak SMK.

BACA JUGA: Dosen UGM Tersangka Sekretom Ilegal, Begini Kondisi Tempat Praktiknya

Dalam Pajak Bertutur, dibahas segala hal yang berkaitan dengan pajak. Para pejalar juga diberi ruang berdiskusi maupun bertanya untuk memahami peran penting pajak dalam kehidupan sehari-hari. "Dari mulai apa itu pajak, kemudian fungsinya apa, siapa saja menjadi subjek pajak, tentang objek  pajak, hingga kegunaan pajak untuk pembangunan. Disampaikan juga contoh penggunaan uang pajak yang sudah dikumpulkan di negara itu apa," katanya.

Pajak menjadi salah satu sumber utama penerimaan negara. Dana dari pajak digunakan antara lain untuk membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan dan sekolah. Pajak juga digunakan menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan, menjamin keamanan dan pertahanan negara, membiayai program-program sosial dan bantuan bagi masyarakat.

"Sebanyak 90 persen APBN bersumber dari pajak. Jadi, pembayar pajak ini merupakan patriot bangsa yang harus diapresiasi," katanya.

Dengan menyasar para pelajar, Luqman berharap ketika mereka memasuki dunia kerja nanti tidak gamang mengenai pajak. Sebaliknya, para peserta diharapkan dapat berkontribusi pada negara. 

Di akhir acara, peserta diajak mengikuti office tour di lingkungan KPP Pratama Sleman. Siswa dapat melihat langsung proses pelayanan perpajakan, mengenal fungsi masing-masing unit kerja, hingga menyaksikan petugas pajak memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu siswa SMK PI Ambarukmo 1, Cantika Eky Anjani, mengatakan dari kegiatan Pajak Bertutur ini ia bisa mengetahui kewajiban warga negara dalam membayar pajak. Cantika menjadi tahu jenis-jenis pajak yang menjadi kewajiban warga negara. "Kami bisa tahu pajak itu menjadi kewajiban warga negera dan kami jadi paham pajak itu harus dibayarkan pada periode tertentu," ujarnya. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News