Advertisement
Kontes Nasional Kambing Kaligesing Memperebutkan Piala Gubernur DIY

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkkanas) menggelar kontes nasional kambing Kaligesing yang memperebutkan Piala Gubernur DIY Hamengku Buwono X 2025. Peternak berbagai daerah ikut serta di kontes yang berlangsung, Minggu (7/9/2025) di Jogja Agro Park (JAP), Nanggulan, Kulonprogo karena tingkat nasional.
Terdapat lima kelas dalam kontes nasional kali ini terdiri dari kelas A, B, C, D, dan E dengan masing-masing kelas ada kategori betina dan jantan.
Advertisement
Ketua Umum DPP Perkkanas, Muji Rahmat mengatakan kontes nasional yang memperebutkan Piala Gubernur ini dapat terselenggara atas dukungan dana keistimewaan (Danais) DIY 2025. Menurutnya skalanya yang nasional sangat berat bagi para peternak menyelenggarakannya tanpa dukungan Danais DIY.
"Biayanya bisa mencapai ratusan juta untuk penyelenggaraan dukungan Danais sangat menopang karena kalau tanpa itu peternak harus urunan yang tentu sangat memberatkan," katanya saat ditemui di JAP, Minggu (7/9/2025).
Dia menjelaskan, kontes nasional ini juga dalam rangka memperingati 13 tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY serta bulan bakti peternakan ke-189.
Muji menyampaikan dari lima kelas yang dipertandingkan, mencapai 500 ekor kambing ikut serta. Pesertanya dari berbagai provinsi seperti DIY itu sendiri, Jawa Tengah, Jawa Timur dan paling jauh dari Provinsi Lampung.
Menurutnya, untuk kelas E tinggi maksimal 60-65 centimeter, kelas D maksimal tinggi 65-70 centimeter, kelas C kriterianya harus belum poel, kelas B untuk poel satu hingga tiga pasang dan kelas A untuk poel tiga pasang ke atas sampai rampas. "Tiap kategori betina dan jantan di masing-masing kelas ada juara 1, 2, 3 dan peringkat empat sampai 10," tambahnya.
BACA JUGA: Ratusan Kambing Ras Kaligesing Ikut Kontes Piala Dandim Bantul di Dlingo
Poel merupakan kondisi kambing mengalami lepas gigi. Terdapat 11 parameter penilaian yang terdiri dari kondisi kepala, tanduk, telinga, leher dan gelambir, postur, pola warna, bulu, kaki, ekor, rewos atau jimbrak, dan testis serta ambing. Penilaian dilakukan oleh enam dewan juri independen yang memiliki rekam jejak dalam kontes kambing Kaligesing.
Muji berharap tahun depan dari Danais DIY tetap mempertahankan kontes nasional kambing Kaligesing yang memperebutkan Piala Gubernur ini. Menurutnya pemangkasan Danais DIY tidak berdampak pada penyelenggaraan kontes kambing Kaligesing yang selama ini mendapat dukungan Danais. Dia berkeinginan peternak tidak lagi menyelenggarakan kontes kambing Kaligesing secara swadaya.
"Provinsi atau daerah lain bisa mencontoh DIY kontes kambing Kaligesing yang penyelenggaraannya berkolaborasi antara pemerintah dan organisasi," ucapnya.
Muji mengungkapkan kontes kambing Kaligesing dapat meningkatkan harga jualnya. Selain itu, kontes semacam ini bisa menjadi ajang pelestarian dan promosi. Diyakininya kontes semacam ini berdampak pada kesejahteraan para peternak.
Sementara itu, Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menambahkan, tujuan kontes nasional ini agar kepemilikan kambing dapat optimal. Jangan sampai memelihara kambing secara sembarangan. Melainkan dipelihara dan dirawat dengan baik secara maksimal sehingga pada akhirnya bisa diikutkan dalam kontes seperti agenda hari ini.
"Adanya kontes meningkatkan nilai jual, selain itu ada keinginan juga dikunjungi tidak hanya dari Jogja sehingga semakin banyak wisatawan ke Jogja walaupun sarananya kontes kambing PE Kaligesing," ungkapnya.
Aris menuturkan sedikit berbeda dibanding tahun lalu yang tidak hanya kontes kambing Kaligesing saja melainkan juga ada kategori lomba. Menurutnya perbedaan tersebut lantaran adanya efisiensi anggaran. Dia berharap ke depan pada tahun berikutnya penyelenggaraannya bisa maksimal tidak hanya jenis saja. Tetapi jenis domba termasuk kambing savera turut dikonteskan.
"Kami melihat antusiasnya banyak sekali, apalagi domba seni lokal seluruh lapisan masyarakat turut serta tidak seperti Kaligesing yang mayoritas kalangan atas. Saya ingin tahun depan kontesnya ada Kaligesing, domba lokal termasuk kambing perah savera," ujarnya.
Tahun depan diupayakan agar tetap dilaksanakan kembali kontes nasional kambing seperti ini. Sebab Danais tidak hanya membiayai kegiatan kebudayaan dalam arti sempit melainkan secara luas.
Dalam sambutan Gubernur DIY Hamengku Buwono X yang disampaikan, Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiyana kontes kambing Kaligesing ini menjadi bagian dalam prinsip memayu hayuning bawono. Kontes ini juga menjadi upaya untuk memperbaiki terus kualitas kambing Kaligesing yang dimiliki. Kontes ini juga diharapkan dapat menghadirkan dampak kepariwisataan karena diikuti dari berbagai daerah. "Harus dilibatkan juga akademisi agar ke depan lebih baik lagi dan kontes ini menunjang untuk itu," jelasnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
Advertisement

KRL Solo Jogja, Paling Malam dari Stasiun Palur Pukul 20.42 WIB
Advertisement

Tata Cara Salat Gerhana Bulan, Lengkap Arab dan Latinnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement