Advertisement
Rumah Sastra Evi Idawati Pentaskan Sindikat Tuak Perempuan di FTPY 2025

Advertisement
JOGJA—Rumah Sastra Evi Idawati adalah salah satu komunitas yang meramaikan Festival Teater Perempuan Yogyakarta tahun 2025 ini. Dengan mengusung naskah Sindikat Tuak perempuan yang ditulis dan di sutradarai oleh Evi Idawati. 20 pemain sudah berlatih dari tiga bulan yang lalu. Mereka adalah anak-anak muda yang bergabung dalam komunitas binaan rumah sastra Evi Idawati, yaitu Piwulang Sastra.
Pertunjukan yang berdurasi 45 menit ini akan ditampilkan di auditorium WS Rendra jurusan Teater ISI Yogyakarta, pada hari sabtu, tanggal 20 September 2025 jam 19.00 wib. Musik di aransement oleh Hari Macan dan Ideawork.
Advertisement
Menurut Evi Idawati, pertunjukan ini ingin memberikan alternatif yang berbeda tentang pola teater perempuan Yogyakarta. Naskah dipersiapkan oleh Evi Idawati secara khusus untuk festival ini, dan dalam penggarapannya, Evi Idawati bersama timnya melakukan direct gaya panggung non realis.
BACA JUGA: 4.395 Puisi Turut Merayakan Festival Sastra Yogyakarta 2025
Ketika diberikan pertanyaan, apa sebenarnya yang ingin disuarakan dalam sindikat Tuak Perempuan ini? Evi Idawati yang merupakan salah satu sastrawan angkatan 2000 Indonesia ini, mengatakan bahwa dia mengajak siapapun untuk melakukan rekontruksi ulang terhadap nilai-nilai kesalehan bagi perempuan.
Selama ini, katanya lebih lanjut, perempuan yang dianggap saleh adalah perempuan yang memakai kerudung, hadir di pengajian kemana-mana, bangga menguploadnya di media sosial, hanya untuk mendapat pujian agar dianggap menjadi perempuan yang baik. Tapi tingkah laku nyatanya berbanding terbalik dengan apa yang ditampilkannya. Apalagi jika berkaitan dengan job dan harta benda. Kesalehan perempuan diremuk redamkan dengan uang.
Banyak orang yang tidak menyadari hal itu, maka sering kita lihat apa yang ada di media sosial dan dunia nyata sangat bertentangan. Hukum kesalehan di media sosial adalah bersembunyi di dalam kerudung dan baju yang menutupi seluruh tubuh. Tapi ketika mereka dihadapkan pada pertarungan yang berkaitan dengan nilai mata uang, uang sesenpun akan diambil meskipun bukan milik mereka.
Sindikat Tuak Perempuan, adalah suara perempuan yang tersakiti. Bagaimana pertarungan antar perempuan karena keserakahan sanggup meluluhlantakkan nilai-nilai yang dibangun oleh tatanan masyarakat kita, oleh agama dan pitutur luhur lainnya.
Evi Idawati mencoba mengembalikan sebuah dakwaan nyata, bahwa menjadi perempuan bukanlah sibuk dengan emosi yang mengharubiru, tetapi melampaui itu semua, menjadi perempuan adalah menjadi rahim kebaikan. Di sanalah akan tumbuh dan terawat cahaya yang akan mampu menjadi nyala generasi penerusnya.
Anak-anak muda yang bergabung dalam komunitas binaan rumah sastra Evi Idawati, Piwulang Sastra. ist
Dimainkan oleh Sotyarani Padmarinta, Hikayat abdul Aziz, Zania Alfin Wafiroh, Nafisa Dian Annisa, Safa Rahmattul Husna, Saad Mubarok, Aqil Pratama Putra, Narasnama azalea Qonita Chesta, Kaila Mustika Ayu Wingkal, Agy Whiedya Bella, dibantu oleh Muhammad Abdul Aziz sebagai Astradara, Kiu Illyasa sebagai penata lampu dan Artistik serta koreografi oleh Meta, pementasan ini diharapakan bisa menjadi simpul yang nyata untuk mengembalikan lagi persepsi tentang kesalehan, peribadatan dan tampilan yang kadang sering menipu siapapun.
Budaya dan tradisi masyarakatpun menyubur tumbuhkan anggapan itu sehingga apapun yang kemudian dilabeli dengan hal tersebut, masyarakat menjadi tidak peka lagi untuk menatap dan melihat dengan kebaranian untuk mengungkapkan Sindikat Tuak Perempuan yang paling mematikan adalah manipulasi kesalehan.
Anda penasaran dengan garapan Evi Idawati tentang hal ini? Silahkan datang dan saksikan bersama teman dan saudara karena pertunjukan ini gratis dan terbuka untuk umum. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
- Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement

Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
Advertisement

Jangan Sepelekan Kebiasaan yang Diam-diam Tingkatkan Hipertensi
Advertisement
Advertisement
Advertisement