Advertisement
JOGJA INTERNATIONAL BATIK BIENNALE 2025

Advertisement
Merajut Batik Tanpa Batas, Saatnya Ekraf Naik Kelas
JOGJA—Gelaran festival batik berskala internasional, Jogja International Batik Biennale (JIBB) kembali digelar di Jogja tahun ini.
Rencananya, atas dukungan berbagai pihak, termasuk kementerian, asosiasi usaha, hingga komunitas batik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY bakal menggelar event bergengsi ini mulai 15 September 2025 hingga 5 Oktober 2025.
Advertisement
JIBB 2025 juga melibatkan PT Werkudara Nirwana Sakti (Werkudara Group) sebagai pelaksana teknis, dengan pengalaman dalam manajemen event internasional.
Sejumlah konsep visual, dokumentasi profesional, hingga suvenir ramah lingkungan seperti pensil tanam dan bookmark kertas benih akan mewarnai sepanjang JIBB 2025.
Sejak ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO pada 2009, batik terus berkembang, beradaptasi, dan menembus batas dunia.
Dengan mengusung tema " Batik In Motion : Bridging Tradition and Modernity ", JIBB 2025 hendak menunjukkan kepada dunia bahwa batik adalah ekspresi budaya yang melampaui sekat bangsa, generasi, maupun kreativitas. Batik bukan sekadar kain, melainkan identitas bangsa yang terus hidup, berinovasi, dan beradaptasi dengan zaman.
Selama lebih dari dua pekan, JIBB 2025 akan menghadirkan sejumlah program yang menyasar seluruh lapisan masyarakat. Di antaranya adalah JIBB Goes to School & Campus yang dikemas dalam bentuk edukasi kepada pelajar dan mahasiswa lewat berbagai acara, mulai dari lokakarya, gelar wicara, fashion show, hingga praktik kreatif. “Cinderamata khas seperti hiasan kayu batik Krebet akan menjadi bagian dari kegiatan ini,” kata Ketua Dekranasda DIY, GKR Hemas melalui keterangan resminya, Selasa (2/9).
Selain itu, ada juga Seminar Internasional yang digelar di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada 2 Oktober 2025 ; dan Gebyar Expo di Griya Batik Yogyakarta pada 3-5 Oktober 2025. “Selama Gebyar Expo, selain pameran koleksi batik terbaik, digelar juga peragaan busana kontemporer, dan business matching antara UMKM batik dengan pembeli internasional,” ucap dia.
Tak hanya itu, rangkaian JIBB 2025 juga menghadirkan acara yang memadukan olahraga dan kampanye batik, bertajuk Sepeda Batik (Sebatik). Kegiatan tersebut rencananya digelar pada Sabtu (4/10/2025).
GKR Hemas menjelaskan bahwa JIBB 2025 merupakan wujud nyata komitmen DIY dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong nilai tambah ekonomi. “Kami ingin membuka ruang kolaborasi lintas negara, memperluas jejaring bisnis, serta mengajak generasi muda menjadikan batik bagian dari gaya hidup modern,” ujarnya.
BACA JUGA: Produksi Padi Meningkat, Bantul Optimistis Swasembada Beras
Episentrum Batik Dunia
Diketahui, JIBB kali pertama digelar pada 2016, berlanjut pada 2018. Setelah sempat vakum akibat pandemi, JIBB kembali hadir pada 2023. “Tahun ini, JIBB 2025 diharapkan semakin mempertegas DIY sebagai pusat batik dunia. Selain promosi budaya, kegiatan ini diharapkan berdampak positif bagi sektor pariwisata, perdagangan, dan UMKM batik lokal,” ucap Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati.
Itulah sebabnya, dengan dukungan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Dinas Pariwisata DIY, Kadin, serta sejumlah komunitas kreatif, JIBB 2025 bakal menjadi magnet bagi masyarakat, wisatawan, hingga pelaku usaha global.
“JIBB 2025 bukan hanya panggung batik, tetapi juga ruang dialog, kolaborasi, dan inovasi yang menegaskan DIY sebagai episentrum batik dunia.” (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
- Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement

Polda DIY Sebut Kerugian Akibat Demonstrasi Capai Rp28 Miliar
Advertisement

Konsumsi Pemanis Buatan Tinggi, Otak Bisa Menua Lebih Cepat
Advertisement
Advertisement
Advertisement