Advertisement
Instiper Yogyakarta Kembali Berdayakan Kelompok Wanita Tani

Advertisement
Instiper Yogyakarta di Desa Ngestiharjo untuk Tingkatkan Nilai Tambah Hortikultura dan Komersialisasi Produk Hasil PDB TAHUN KE 2 (2025)
YOGYAKARTA–Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta terus berkomitmen dalam melakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada masyarakat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Desa Binaan. Salah satu program unggulan yang tengah berjalan dilaksanakan di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga dan KWT Sumber Rejeki dan pada Tahun ke 2 ini ditambah KWT Tanjung Asri sebagai mitra.
Advertisement
Program ini mengusung tema Pemberdayaan Asosiasi KWT di Desa Ngestiharjo Kabupaten Bantul dengan Peningkatan Nilai Tambah Hortikultura dan Komersialisasinya. Program ini dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui skema pengabdian Desa Binaan (PDB) dengan kontrak induk nomor: 122/C3/DT.05.00/PM/2025 tertanggal 28 Mei 2025 dan nomor kontrak turunan (LLDIKT dengan PTS) nomor : 0499.27/LL5-INT/AL/2025 tertanggal 4 Juni 2025, dan kontak turunan (PTS dengan ketua Pengabdi) nomor: 003/LM/KS/VI/2025 tertanggal 10 Juni 2025.
BACA JUGA: Israel CS Diminta Dikeluarkan dari PBB
Fokus utama dari kegiatan ini adalah pengembangan potensi lokal yang ada pada KWT, yaitu tanaman lidah buaya di KWT Sumber Rejeki, produk bumbu pecel serta hortikultura di KWT Kenanga dan produk sereh di KWT Tanjung Asri. KWT ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dari produk unggulan mereka melalui proses budidaya, pengolahan, hingga pemasaran produk secara lebih luas.
Kegiatan yang dipimpin oleh Ir. Pauliz Budi Hastuti MP, bersama timnya, Dr. Ngatirah SP MP dan Mohammad Prasanto Bimantio, S.T., M.Eng., dan Prof. Dr. Ir. Siti Tamaroh Cahyono Murti, MP telah dimulai sejak Juli 2024. Sejumlah program pelatihan dan pengembangan telah dilaksanakan, antara lain:
1. Pelatihan Pembuatan Kompos dari kotoran kambing – Anggota KWT juga dibekali keterampilan pembuatan kompos dari kotoran kambing, yang diharapkan mampu meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia.
2. Pelatihan pembuatan sabun/ lilin dari produk sereh –diharapkan dapat mendorong pengembangan produk olahan bernilai jual tinggi.
Selain itu, program ini juga didukung dengan penyediaan alat mesin pengolahan yang membantu KWT dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi. KWT Sumber Rejeki, misalnya, mendapatkan mesin pompa dan irigasi tetes untuk mendukung penyiraman tanaman lidah buaya, sedangkan KWT Kenanga diberikan mesin spiner, mesin kupas bawang merah, mesin Rajang bawang mini untuk pengolahan bawang goreng. Selain itu untuk mendukung produksi sayuran diberikan satu set alat pengairan (sumur, pompa, selang, jalur pipa, toren). Diharapkan, penggunaan alat ini dapat memacu produktivitas serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Program PKM ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema Pemberdayaan Desa Binaan. Dengan adanya dukungan ini, kedua KWT diharapkan dapat terus mengembangkan usaha mereka, menjadi lebih berdaya saing, serta memberikan dampak ekonomi positif bagi para anggotanya dan masyarakat sekitar.
Ke depannya, program ini diharapkan tidak hanya berhenti pada peningkatan produksi tetapi juga menginspirasi inovasi lebih lanjut dalam pengembangan produk dan pemasaran, sehingga KWT dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Ngestiharjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
- Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement

Wabup Sleman Tuntut Keterlibatan Setiap OPD Turunkan Angka Kemiskinan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement