Advertisement

Wali Kota Dorong Kemandirian Pangan Lewat Aku Hatinya PKK

Media Digital
Kamis, 18 September 2025 - 20:57 WIB
Maya Herawati
Wali Kota Dorong Kemandirian Pangan Lewat Aku Hatinya PKK Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menyampaikan sambutan saat lomba Aku Hatinya PKK di Kelurahan Semaki, Kemantren Umbulharjo, Kamis (18/9/2025). Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat

Advertisement

JOGJA—Lomba Aku Hatinya PKK tingkat DIY digelar di Kelurahan Semaki, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (18/9/2025). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menegaskan komitmennya untuk mengadopsi program tersebut agar selaras dengan berbagai kebijakan Pemkot, terutama dalam bidang ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan.

Hasto menilai gerakan Aku Hatinya PKK sejalan dengan semangat kemandirian pangan masyarakat. Ia menekankan pentingnya penerapan slogan Mangan apa sing ditandur, nandur apa sing dipangan (Makan apa yang ditanam, tanam apa yang dimakan), sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Advertisement

“Saya akan mengadopsi program Aku Hatinya PKK yang mendukung berbagai program yang ada di Pemkot Jogja, salah satunya dalam slogan Mangan apa sing ditandur, nandur apa sing dipangan,” kata Hasto, Kamis. “Itu bentuk kemandirian dan ketahanan pangan. Itu yang harus kita amalkan,” katanya.

Untuk mendukung hal itu, Pemkot Jogja berencana mengembangkan Integrated Farming Program yang terhubung langsung dengan pembuatan pupuk organik. Menurut Hasto, ketersediaan pupuk ramah lingkungan sangat penting untuk mendukung produksi tanaman masyarakat. “Saya akan membuat unit pupuk organik yang terintegrasi dengan farming program, sehingga pupuknya bisa dipakai untuk tomat, lombok, dan tanaman lainnya,” katanya.

Hasto menambahkan, integrasi antara program Aku Hatinya PKK dengan program kebersihan lingkungan seperti Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) juga perlu diperkuat. Menurutnya, keberhasilan lomba bukan diukur dari seremoni acara, melainkan pengamalan nilai-nilai yang dijalankan masyarakat sehari-hari.

“Lomba ini harapannya bisa menggerakkan kita bersama. Jangan berubah hanya saat lomba. Yang paling penting adalah pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

BACA JUGA: BPBD DIY Catat 62 Kecelakaan Laut, 107 Orang Jadi Korban

Dalam praktiknya, masyarakat diharapkan bisa lebih bijak mengelola sampah rumah tangga, khususnya limbah dapur. Hasto mencontohkan, sisa makanan sebaiknya tidak langsung dibuang ke depo sampah, melainkan dikumpulkan untuk diolah menjadi bahan bermanfaat. “Nyaman itu juga bersih dari sampah. Makanya, program Mas Jos harus digerakkan. Semua warga harus mengelola sisa makanan dari dapur agar tidak menumpuk di depo,” kata Hasto.

Ketua LPMK Kelurahan Semaki, Mujiharto, menjelaskan jajarannya sudah menjalankan pengolahan limbah dapur untuk mendukung program Mas Jos. Masyarakat setempat diminta menyetor sisa makanan ke pos pengolahan agar bisa dimanfaatkan kembali. “Sisa makanan ataupun olahan dapur tinggal disetor ke tempat kami, nanti kami olah. Dicacah, dicampur dengan katul atau polan bisa menjadi pakan ternak,” tuturnya.

Menurutnya, hampir semua jenis sisa makanan bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna. Bahkan, sisa gorengan maupun lauk ikan asin dapat dicampur dalam proses pengolahan. “Kalau ada ikan asin kami campurkan, sisa makanan gorengan pun bisa termanfaatkan,” ujarnya. (Advertorial)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

BPBD Gunungkidul Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga

BPBD Gunungkidul Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga

Gunungkidul
| Kamis, 18 September 2025, 22:47 WIB

Advertisement

Mengenal Etilen Oksida yang Bahayakan Kesehatan

Mengenal Etilen Oksida yang Bahayakan Kesehatan

Lifestyle
| Rabu, 17 September 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement