Advertisement
UTY dan Instiper Dampingi Bimomartani Perkuat Tata Kelola Ekowisata
Program pengabdian masyarakat kembali hadir di Kalurahan Bimomartani, Sleman, melalui pendampingan penguatan tata kelola destinasi ekowisata. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) bersama Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta dengan melibatkan mahasiswa, dipimpin oleh Joko Sutopo, Ph.D. / ist
Advertisement
SLEMAN—Program pengabdian masyarakat kembali hadir di Kalurahan Bimomartani, Sleman, melalui pendampingan penguatan tata kelola destinasi ekowisata. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) bersama Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta dengan melibatkan mahasiswa, dipimpin oleh Joko Sutopo, Ph.D.
Pendampingan tersebut berfokus pada tiga titik destinasi ekowisata, yakni Kampung Pondok Suruh, Kampung Tegal Balong, dan Embung Bimomartani. Program ini merupakan bagian dari pemberdayaan desa binaan tahun kedua dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Advertisement
Dalam pendampingan, tim pengabdian bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bimomartani untuk memperkuat tata kelola destinasi.
BACA JUGA: Kota Jogja Rawan Banjir, 26 EWS Diaktifkan di 3 Sungai
Kegiatan yang dilakukan meliputi penataan manajemen pengelola wisata, penyusunan jalur tracking, promosi destinasi secara offline dan online, hingga pengemasan paket kampung plesiran.
Masyarakat juga mendapat pelatihan pengelolaan objek wisata berbasis camping ground, praktik pemasangan tenda, penataan area wisata agar lebih rapi, pengelolaan kebersihan, serta pengaturan area parkir yang lebih nyaman bagi wisatawan.
Selain aspek ekowisata, program pengabdian ini juga menyentuh bidang kesiapsiagaan bencana. Tim memberikan pendampingan kepada Kampung Siaga Bencana (KSB) Bimo Sakti Bimomartani melalui diskusi mengenai kebutuhan mitigasi dan pascabencana, simulasi sistem peringatan dini, pemasangan CCTV, penyediaan alat komunikasi, hingga manajemen logistik kebencanaan. Upaya ini bertujuan menjadikan Bimomartani lebih siap dan tangguh dalam pelayanan wisata maupun menghadapi potensi bencana.
Masyarakat menyambut positif pendampingan tersebut. Program ini dinilai memberikan wawasan baru sekaligus mendorong penggalian potensi ekonomi lokal. Dengan dukungan berkelanjutan dari akademisi, pemerintah kalurahan, tokoh masyarakat, Pokdarwis, dan KSB, Bimomartani diharapkan mampu menjadi motor penggerak pengembangan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat serta meningkatkan perekonomian lokal. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Advertisement
Penelitian Ungkap Sensitivitas Gluten Belum Tentu karena Gluten
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




