Advertisement
Remaja Kulonprogo Diberdayakan untuk Ciptakan Dusun Bebas Rokok dan Sehat

Advertisement
JOGJA—Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) BIMA Kemdiktisaintek dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil memberdayakan Karang Taruna Cahaya Bhakti di Dusun Pencengan, Kedundang, Kapanewon Temon, Kulonprogo. Program ini fokus pada pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan penyelenggaraan Posyandu Remaja, dengan hasil positif seperti peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok dan deteksi dini anemia pada remaja putri.
Program yang berlangsung mulai bulan Mei ini dipimpin oleh Danny Eka Wahyu Saputra, Inas Gita Amalia, dan Yanuar Rachman Sadewa dari Departemen Olahraga dan Kesehatan FV UNY. Latar belakang kegiatan ini adalah tingginya prevalensi perokok remaja (34,7%) dan rendahnya akses layanan kesehatan di dusun tersebut, di mana hanya 15% remaja rutin memeriksakan kesehatan. Selain itu, angka anemia pada remaja putri mencapai 40%, yang berkontribusi pada risiko pernikahan dini dan stunting.
Advertisement
Pengarahan dan penyampaian strategi edukasi bahaya merokok oleh Praktisi Promosi Kesehatan Puskesmas Godean 1, Puji Asmawati. Menurut Danny Eka, program ini didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta pemerintah desa dan Puskesmas Temon 1.
BACA JUGA: Kisah Korban Longsor Tambang Freeport, Sempat Cuti di Agustus
Program yang sudah dilaksanakan selama 5 bulan ini menggunakan pendekatan participatory learning and action, di mana remaja dilibatkan secara aktif.
"Kami berkolaborasi dengan Puskesmas Temon 1 dalam pelatihan kader kesehatan di karang taruna sebagai edukator sebaya dan pengawas KTR. Inovasi digital seperti website Cahaya Bhakti Center, memudahkan kampanye baik melalui classical ataupun media sosial, selain itu alat penunjang lainnya adalah penggunaan Hb meter digital portabel untuk skrining anemia, buku saku bahaya merokok dan remaja sehat di era modern, video 2D edukasi bahaya merokok dan kesehatan remaja berformat serta poster edukasi," ujarnya dikutip.
Hasil program menunjukkan kemajuan signifikan. Skor pengetahuan remaja tentang KTR naik dari 23,98 menjadi 30,25, sementara skor sikap meningkat dari 26,70 menjadi 33,05, dengan 75% responden berada di kategori sikap tinggi. Tiga zona KTR dibentuk di titik strategis seperti balai desa, sekolah, dan balai pedukuhan. Posyandu Remaja sore/malam digelar enam kali dengan rata-rata 35-40 peserta per sesi, mendeteksi 20 kasus anemia, dan kampanye melalui media sosial. "Pendekatan youth-friendly seperti posyandu sore/malam hari membuat remaja lebih nyaman mengakses layanan, sejalan dengan target SDGs 3 dan 4," tambah Danny.
Penguatan keberlanjutan program kader Kesehatan remaja oleh Lurah Kedundang, Temon, Kulonprogo. Masyarakat Dusun Pencengan menyambut baik inisiatif program pengabdian masyarakat bertajuk "Pemberdayaan Karang Taruna Cahaya Bhakti dalam Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Posyandu Remaja" di wilayah mereka.
Lurah Kedundang, Abdul Rosyid, S.T., menyatakan, "Program ini sangat mendukung upaya desa kami dalam menciptakan lingkungan sehat dan bebas rokok, terutama bagi generasi muda yang menjadi harapan masa depan."
Dukungan ini diperkuat oleh semangat masyarakat setempat yang aktif terlibat dalam kegiatan edukasi dan pembentukan Posyandu Remaja. Dibentuk tim pengelola mandiri dan integrasi dengan kebijakan desa, sebagaimana diwujudkan dalam kolaborasi yang menurut Wakhidyah Kusumastuti, pembina remaja dari Puskesmas Temon 1, membuktikan bahwa pemberdayaan remaja mampu menciptakan dusun yang lebih sehat dan produktif.
Puji Asmawati, praktisi promosi kesehatan dari Puskesmas Godean 1, menegaskan bahwa kader kesehatan remaja menjadi ujung tombak dalam kampanye perubahan perilaku masyarakat, khususnya untuk mengurangi dan mengatur perilaku merokok di tempat umum sesuai regulasi yang ada di Kulon Progo.
BACA JUGA: KemenPPPA Soroti Kasus Anak Meninggal Dianiaya Saat Berangkat Mengaji
Dokumentasi Tim Pengabdi PkM BIMA Kemdikitisaintek tahun 2025 dengan Dukuh Pencengan, Praktisi Gizi Puskesmas Temon 1, Praktisi Promosi Kesehatan Puskesmas Godean 1, dan mahasiswa Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia FV UNY.
Ke depan, program ini akan berkelanjutan melalui pengelolaan mandiri oleh karang taruna, pembentukan sistem pendanaan swadaya masyarakat, dan integrasi dengan kebijakan desa serta program pemerintah terkait. Selain itu, rencana replikasi ke desa tetangga dengan dukungan pemerintah kecamatan akan memperluas dampak model pemberdayaan ini, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan remaja di wilayah Kapanewon Temon, Kulonprogo. (Advetorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
- Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement

873 Siswa Kulonprogo Peroleh Beasiswa PIP, DPR RI Siap Mengawal
Advertisement

Demam Ringan Setelah Imunisasi Anak Bisa Ditangani di Rumah
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement