Advertisement
Dosen UPY Hibahkan 2 Alat Produksi Singkong untuk Kelompok UMKM di Ngawen

Advertisement
JOGJA—Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas PGRI Yogyakarta memberikan 2 alat kepada Kelompok UMKM “Sejahtera” yang berkedudukan di Desa Tancep, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Alat yang diberikan adalah Alat 2 in 1 Pemotong Singkong dan Pemarut Singkong dan Alat Pengkukus Parutan Singkong. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dukuh Tancep dan beberapa perangkat dusun yang lain.
Advertisement
Kegiatan Pengabdian ini merupakan kegiatan yang sudah lama direncanakan untuk direalisasi. Kolaborasi antara kampus dan masyakarat diharapkan menjadi jembatan agar kampus dapat menyalurkan ilmu pengetahuannya sedangkan masyarakat mendapatkan manfaat secara nyata. Dana pengabdian berasal dari Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) 2025. Tim Pengabdi antara lain Guntur Samodro, M. T., Suharman, M. Sc., dan Muhammad Priya Permana, M. Pd.
Pengabdian yang dilaksanakan fokus pada membantu kelompok UMKM di Desa Tancep dalam memaksimalkan potensi lokal yakni singkong. Singkong yang dihasilkan setiap bulan sangat berlimpah. Hal ini dimanfaatkan masyarakat untuk membuat beberapa produk, antara lain menjadi opak dan keripik singkong. Tetapi selama ini masyarakat sekitar belum memenuhi standar baik kuantitas maupun kualitas pasar. Kendala utamanya adalah belum adanya alat mumpuni dalam pengolahan yang bisa secara modern dan cepat sekaligus edukasi dalam manajemen usaha.
Untuk Alat 2 in 1 Pemotong Singkong dan Pemarut Singkong, produksi singkong untuk dapat diolah ke proses selanjutnya akan lebih cepat dan lebih banyak. Dalam 1 menit bisa memotong atau memarut singkong seberat 1 kg. Dibandingkan dengan cara manual yang selama ini dilakukan oleh masyarakat. Sedangkan, untuk Alat Pengkukus Parutan Singkong digunaka untuk membantu pembuatan opak lebih cepat dan lebih banyak sebelum masuk proses penjemuran. Dalam 1 kali proses selama 5 menit, alat pengukus parutan singkong bisa langsung menghasilkan 20 opak.
Di akhir acara, kepada Desa Tancep menyampaikan terimakasihnya kepada tim Pengabdi dari Universitas PGRI Yogyakarta atas bantuan 2 alat yang diberikan. Semoga dengan adanya alat tersebut dapat membantu menaikkan ekonomi masyarakat berbasis produk lokal yang dihasilkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
- Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement

Direktur RSPS Bantul Masih Temui Masyarakat Bingung soal Biaya Korban Kecelakaan
Advertisement

Dokter China Tanam Paru-paru Babi ke Manusia, Berfungsi 9 Hari
Advertisement
Advertisement
Advertisement