Advertisement

GKR Bendara Kunjungi Sekolah Sungai Siluk, PLN Dorong Literasi Masyarakat

Media Digital
Senin, 06 Oktober 2025 - 10:32 WIB
Sunartono
GKR Bendara Kunjungi Sekolah Sungai Siluk, PLN Dorong Literasi Masyarakat Di sebuah desa di lereng perbukitan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebuah sekolah kecil yang tidak hanya mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga cara hidup: tentang mencintai budaya, menjaga bumi, dan membangun kemandirian. Sekolah itu bernama Sekolah Sungai Siluk. - Istimewa.

Advertisement

JOGJA—Di sebuah desa di lereng perbukitan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebuah sekolah kecil yang tidak hanya mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga cara hidup: tentang mencintai budaya, menjaga bumi, dan membangun kemandirian. Sekolah itu bernama Sekolah Sungai Siluk.

Sekolah ini mendapat kunjungan tamu istimewa yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, putri kelima Sri Sultan Hamengku Buwono X sekaligus Gubernur Provinsi D.I. Yogyakarta, dalam rangka kunjungan rakyat pada Jumat (26/9) lalu. Kehadiran beliau disambut hangat oleh masyarakat dan pengelola sekolah, yang selama bertahun-tahun menjadikan tempat ini sebagai pusat literasi, budaya, dan pemberdayaan.

Advertisement

GKR Bendara berjalan menyusuri rak-rak buku yang berjajar rapi, matanya berbinar melihat betapa besar minat baca yang tumbuh di Siluk. Tak hanya buku, dia juga meninjau program homestead farming — sebuah inovasi warga dalam mengatasi ketahanan pangan dan mencegah stunting melalui budidaya ayam petelur, ikan lele, dan sayuran.

“Ini adalah bukti nyata bagaimana orang Jogja tidak tinggal diam. Mereka terus berkarya, menciptakan solusi, dan menghadirkan manfaat bagi lingkungannya sendiri. Apa yang dilakukan di Siluk ini adalah bentuk socialpreneurship yang lahir dari masyarakat untuk menjawab permasalahan di tengah masyarakat,” tutur GKR Bendara dengan bangga.

Sekolah Sungai Siluk bukan sekolah biasa. Sejak tahun 2019, tempat ini tumbuh menjadi ruang belajar yang inklusif berkat dukungan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dari sebuah gagasan sederhana, sekolah ini menjelma menjadi simbol kolaborasi masyarakat dan perusahaan, yang menyalakan semangat literasi sekaligus menjaga budaya dan lingkungan.

Dalam kesempatan berbeda General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Bramantyo Anggun Pambudi, menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Sungai Siluk adalah cerminan nilai Pancasila yang hidup dalam masyarakat.

“Sekolah Sungai Siluk adalah contoh nyata bagaimana literasi, budaya, dan ketahanan pangan bisa berjalan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan. PLN bangga menjadi bagian dari perjalanan ini, apalagi di momentum Hari Kesaktian Pancasila, yang mengingatkan kita pada pentingnya persatuan dan kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.

Manager PLN UP3 Yogyakarta, Sigit Hari Wibowo, juga menambahkan apresiasi atas semangat pengelola sekolah.

“Sekolah ini memberi warna baru dalam dunia pendidikan. Mereka bukan hanya mendidik secara akademis, tetapi juga menanamkan cinta budaya, lingkungan, dan kemandirian ekonomi. Dukungan GKR Bendara tentu menjadi energi tambahan bagi kami semua,” ungkapnya.

Bagi masyarakat Siluk, sekolah ini adalah rumah kedua. Anak-anak belajar menulis dan membaca, orang tua belajar bertani modern, sementara para pemuda menemukan ruang untuk berkarya. Kepala Pengelola Sekolah Sungai Siluk, Kuat, menyebut kunjungan GKR Bendara menjadi hadiah yang menguatkan tekad mereka.

“Kami merasa sangat terhormat dikunjungi GKR Bendara. Beliau memberi semangat bagi tim kami untuk terus berinovasi. Harapan kami, Siluk bisa terus tumbuh sebagai ruang bersama untuk melestarikan budaya, meningkatkan literasi, sekaligus menjaga jati diri masyarakat,” ujarnya.

Kehadiran GKR Bendara di Sekolah Sungai Siluk bukan hanya kunjungan, tetapi juga pengingat: bahwa nilai Pancasila hidup dalam tindakan kecil masyarakat yang saling bergotong royong. Di Siluk, literasi, budaya, dan pangan bukan sekadar konsep, melainkan nyata dijalani setiap hari.

Dan seperti yang disampaikan GKR Bendara, masyarakat Jogja memang tidak pernah tinggal diam. Mereka selalu menemukan cara untuk berkarya, menebar manfaat, dan menjaga semangat persatuan yang diwariskan para pendiri bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Wacana Pembukaan Kembali Stasiun Kalasan Masih Dikaji

Wacana Pembukaan Kembali Stasiun Kalasan Masih Dikaji

Sleman
| Senin, 06 Oktober 2025, 12:07 WIB

Advertisement

Daftar Operasi Besar yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Cek di Sini

Daftar Operasi Besar yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Cek di Sini

Lifestyle
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement