Advertisement

Startup Hijau Bangun Masa Depan Industri Indonesia

Media Digital
Jum'at, 10 Oktober 2025 - 19:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Startup Hijau Bangun Masa Depan Industri Indonesia 11 tim terpilih dari berbagai daerah ini merupakan bagian dari Global GreenChem Innovation and Network Programme (GGINP) Indonesia, sebuah inisiatif internasional yang digelar di enam negara dengan dukungan UNIDO, Yale University, dan Global Environment Facility (GEF). Di Indonesia, program ini dijalankan oleh Universitas Pertamina. Ist

Advertisement

JAKARTA–Upaya Indonesia membangun industri berkelanjutan berbasis prinsip kimia hijau (green chemistry) mendapat momentum baru melalui penyelenggaraan Pitching Tahap 2 GGINP Accelerator pada 31 Agustus 2025 lalu, sebuah program akselerasi startup dan bisnis baru yang fokus pada inovasi ramah lingkungan.

Acara yang diikuti 11 tim terpilih dari berbagai daerah ini merupakan bagian dari Global GreenChem Innovation and Network Programme (GGINP) Indonesia, sebuah inisiatif internasional yang digelar di enam negara dengan dukungan UNIDO, Yale University, dan Global Environment Facility (GEF). Di Indonesia, program ini dijalankan oleh Universitas Pertamina.

Advertisement

Dari 66 Tim Menjadi 11 Finalis

Program accelerator GGINP Indonesia dimulai sejak Mei 2025 melalui rangkaian bootcamp dan mentoring. Dari 66 tim dengan lebih dari 170 peserta yang mendaftar dari Aceh hingga Makassar, kini tersaring menjadi 11 tim yang maju ke pitching tahap kedua. Proses seleksi menilai kelayakan produk dan jasa berbasis green chemistry yang mereka kembangkan.

“Accelerator ini menjadi wadah penting bagi lahirnya perusahaan rintisan hijau yang kelak dapat memperkuat kemandirian industri nasional yang menekankan pada sustainability atau keberlanjutan,” ujar Teuku Muhammad Roffi, Ph.D., Project Director GGINP Indonesia.

Ketua penyelenggara sekaligus Accelerator Program Director, Dr. Eng. Paramita Jaya Ratri menambahkan bahwa program ini bertujuan menciptakan ekosistem inovasi berkelanjutan yang mampu menjawab kebutuhan industri masa depan.

Empat Inovasi Unggulan

Dari hasil pitching, empat tim startup terpilih sebagai pemenang dengan beragam inovasi berbasis kimia hijau:

Aqubeta (Surabaya): Probiotik ramah lingkungan untuk akuakultur, berbasis jamur laut Trichoderma reesei, yang mampu meningkatkan kualitas air dan efisiensi pakan.

Cajupatch (Banda Aceh): Produk aromaterapi herbal multifungsi berbasis minyak nilam dan kayu putih, diolah dengan distilasi molekuler untuk menghasilkan kualitas premium.

KLH (Makassar): Bioreaktor canggih untuk mengubah limbah akuakultur menjadi biomassa bernilai tinggi bagi industri pakan, farmasi, hingga makanan dan minuman.

Legend Trend Internasional (Surabaya): Diversifikasi produk berbasis nira lontar, termasuk minuman sehat tanpa gula tambahan, gula lontar, kecap, dan sirup.

Keempat tim ini dinilai mampu menghadirkan solusi yang bukan hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan tantangan industri Indonesia yang tengah bergerak menuju praktik hijau.

Bootcamp: Inspirasi dan Bekal Berharga

Para finalis menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap rangkaian bootcamp yang mereka ikuti sebelum pitching. Mereka menilai materi yang diberikan telah membuka wawasan baru dan memberi bekal nyata untuk pengembangan bisnis mereka.

“Kami merasa sangat beruntung bisa ikut accelerator ini. Bootcamp memberikan ilmu praktis yang langsung bisa kami terapkan, terutama tentang validasi pasar dan strategi keberlanjutan. Itu membuat bisnis kami lebih matang dan siap bersaing,” ujar perwakilan tim Aqubeta.

Hal serupa disampaikan tim Cajupach dari Banda Aceh. “Kami mendapatkan banyak inspirasi dari mentor dan narasumber. Selain itu, kami jadi lebih percaya diri membawa potensi nilam Aceh ke level yang lebih tinggi dengan pendekatan green chemistry,” ungkap mereka.

Kurikulum bootcamp sendiri dirancang secara khusus oleh Yale University bersama tim Inkubasi Bisnis Universitas Pertamina, sehingga peserta mendapatkan kombinasi pengetahuan akademik kelas dunia dan pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan startup berbasis green chemistry.

Jalan Panjang Menuju Industri Berkelanjutan

Program akselerasi ini tidak hanya memberikan pendanaan awal, tetapi juga akses mentoring, jejaring industri, dan peluang investasi. Agenda berikutnya adalah GreenLink Demo Day yang akan digelar pada 25 Oktober 2025, sebagai ajang mempertemukan startup dengan calon mitra dan investor.

“Melalui inisiatif ini, kita membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam melahirkan inovasi hijau. Dengan dukungan ekosistem yang tepat, startup berbasis green chemistry akan menjadi motor transformasi industri Indonesia menuju masa depan yang lebih tangguh, ramah lingkungan, dan berdaya saing global,” tegas Teuku M. Roffi. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Tembakau Siluk Masih Jadi Kebanggaan Selopamioro di Bantul

Tembakau Siluk Masih Jadi Kebanggaan Selopamioro di Bantul

Bantul
| Jum'at, 10 Oktober 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Obituarium Jane Goodall, Sang Legenda Ahli Primata

Obituarium Jane Goodall, Sang Legenda Ahli Primata

Lifestyle
| Selasa, 07 Oktober 2025, 18:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement