Advertisement

Candiloka 2025 di Candi Banyunibo, Rayakan Harmoni Pelestarian Budaya

Media Digital
Sabtu, 11 Oktober 2025 - 14:27 WIB
Maya Herawati
Candiloka 2025 di Candi Banyunibo, Rayakan Harmoni Pelestarian Budaya Gelaran Candiloka 2025 di Candi Banyunibo pada Jumat (10/10/2025) malam. - Harian Jogja / Catur Dwi Janati 

Advertisement

SLEMAN—Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X kembali menghadirkan gelaran Candiloka pada 2025 di Kawasan Wisata Candi Banyunibo, Sleman.

Kegiatan yang bertujuan menguatkan semangat masyarakat dalam pelestarian warisan budaya, baik benda maupun tak benda, ini tak hanya menarik banyak pengunjung, tetapi juga menjadi ruang ekspresi bagi ratusan pelaku komunitas budaya.

Advertisement

Penanggung jawab Kegiatan Candiloka 2025, Dwi Astuti, menjelaskan Candiloka merupakan kegiatan tahunan yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan seni dan budaya. Mengusung tema Selaras: Merayakan Harmoni Budaya di Candi Banyunibo, Candiloka juga ingin memperkuat peran masyarakat dalam pelestarian warisan budaya.

"Melalui tema Selaras, kami ingin menghadirkan keselarasan dalam semangat pelestarian warisan budaya, baik benda maupun tak benda, sebagaimana harmoni yang terpancar dari kehidupan budaya masyarakat di kawasan Prambanan," terang Dwi pada Jumat (10/10/2025) malam.

Tahun ini, Candiloka diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada 10–11 Oktober 2025 di Candi Banyunibo, Sleman. Dwi menjelaskan, kegiatan ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dari komunitas budaya, komunitas dampingan BPK Wilayah X, penerima fasilitasi pemajuan kebudayaan, serta mitra BPK Wilayah X. Sebanyak 300 peserta dari berbagai komunitas budaya terlibat dalam gelaran Candiloka kali ini.

Tak hanya itu, Candiloka juga menghadirkan pertunjukan musik dari KLa Project, Letto X Gamelan, dan Saron Group. Selain pertunjukan musik, gelaran ini juga menampilkan obrolan angkring bersama Marwoto, pameran UMKM yang menonjolkan kuliner dan kerajinan lokal, Dolanane Bocah, workshop batik, yoga di kawasan Candi Banyunibo, hingga lomba mewarnai untuk masyarakat umum.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap Candiloka dapat menjadi ruang pertemuan yang inspiratif di antara pelaku budaya, masyarakat, dan generasi muda," ujar Dwi.

Salah satu nuansa baru dalam Candiloka tahun ini adalah kegiatan yoga di Candi Banyunibo. Suasana khas candi yang tenang membuat kegiatan yoga terasa berbeda, terlebih karena diiringi oleh alunan musik tradisional.

Selain sebagai ajang hiburan, Dwi berharap Candiloka dapat menjadi sarana edukasi tentang pentingnya pelestarian warisan budaya.

Dari Candiloka, ia berharap muncul keselarasan antara pelestarian warisan budaya benda dan tak benda. Selama ini pelestarian cenderung berfokus pada cagar budaya seperti candi, sehingga Candiloka hadir untuk menyeimbangkannya dengan pelestarian seni dan tradisi lokal.

"Kami berharap semoga kegiatan Candiloka 2025 dapat memberikan manfaat yang luas, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa, serta memperkuat semangat kebersamaan dalam pelestarian warisan budaya," tuturnya.

Kepala BPK Wilayah X, Manggar Sari Ayuati, menjelaskan Candiloka 2025 merupakan gelaran ketiga yang diinisiasi BPK Wilayah X. Ia menegaskan bahwa penguatan ekosistem kebudayaan menjadi misi besar dari kegiatan ini.

"Jadi gelaran ini sudah kami laksanakan ketiga kalinya, dan ini merupakan upaya kami untuk penguatan ekosistem kebudayaan di kawasan Prambanan," ujarnya.

Manggar menjelaskan kawasan Prambanan merupakan wilayah istimewa karena di dalamnya budaya benda dan tak benda bisa berpadu dengan selaras. Tak heran tema Selaras diusung BPK Wilayah X pada Candiloka 2025.

"Maka kami bisa menyaksikan, mengagumi kemegahan Candi Banyunibo yang ada di belakang dan menyaksikan penampilan komunitas-komunitas dampingan di BPK Wilayah X dan juga mitra kami," tuturnya. 

BPK Wilayah X, lanjut Manggar, memiliki program “Satu Pamong Budaya Satu Komunitas.” Komunitas-komunitas budaya yang tampil di Candiloka sebagian besar merupakan binaan atau dampingan para pamong budaya BPK Wilayah X.

Manggar berharap Candiloka dapat menjadi wadah apresiasi bagi komunitas budaya di sekitar kawasan Prambanan serta mendukung upaya pemajuan kebudayaan di wilayah tersebut.

"Semoga ini bisa sesuai dengan tujuan kami, untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan, dan juga menunjukkan partisipasi aktif komunitas budaya terhadap pelestarian kebudayaan," ujarnya. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pengelolaan Sampah dengan Sistem Waste to Energy di Jogja Belum Final

Pengelolaan Sampah dengan Sistem Waste to Energy di Jogja Belum Final

Bantul
| Minggu, 12 Oktober 2025, 15:47 WIB

Advertisement

27 Persen Perempuan Mengalami Depresi Seusai Melahirkan

27 Persen Perempuan Mengalami Depresi Seusai Melahirkan

Lifestyle
| Sabtu, 11 Oktober 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement