Advertisement
Wisata Watu Gagak: Dari Inisiatif Warga ke Dukungan Pemerintah

Advertisement
BANTUL—Wisata Watu Gagak di Wukirsari, Imogiri, Bantul, kini berkembang menjadi salah satu wisata alternatif perbukitan di wilayah Bantul dengan suguhan pemandangan, kuliner hingga live musik. Wisata Watu Gagak terbentuk dari inisiatif masyarakat sekitar yang kemudian mendapat dukungan dari pemerintah.
Watu Gagak merupakan destinasi wisata yang terletak di perbukitan Kalurahan Wukirsari, yang menawarkan pemandangan indah Kota Jogja dan Bantul. Tak hanya itu, di sini juga sudah dilengkapi dengan amphiteater, live musik di malam hari dan sajian beragam kuliner khas Bantul.
Advertisement
Ketua Pengelola Wisata Watu Gagak, Judaedi, menjelaskan sejarah Wisata Watu Gagak awalnya merupakan tempat warga setiap malam tahun baru melihat kembang api yang dinyalakan di Kota Jogja dan Bantul, karena lokasinya di perbukitan dan bisa melihat hamparan kota di bawahnya. “Kemudian ada wacana dari tokoh masyarakat yang pengin membuat wisata di Watu Gagak, saya sampaikan di pertemuan RT, lalu oke kita buat biar bersih karena di sini cuma batu-batuan, warga pun kerja bakti,” ujarnya dalam video dokumenter yang ditampilkan dalam podcast Rembag Kaistimewan Eksplorasi Watu Gagak: Pesona Alam DIY yang Tersembunyi’ di Youtube Paniradya Kaistimewan, Kamis (16/10/2025).
Usulan tersebut kemudian diajukan ke dusun hingga kalurahan. Lalu dari kalurahan ke kabupaten dan Pemda DIY. “Akhirnya turun dana keistimewaan untuk membangun, ada tangga menuju Watu Gagak, panggung hiburan, gazebo, joglo dan sebagainya,” katanya.
BACA JUGA
Ketua Desa Wisata Wukirsari, Nur Ahmadi, mengatakan di Wisata Watu Gagak pengunjung bisa menikmati indahnya Jogja saat malam hari. Pertunjukan musik juga siap menghibur para pengunjung setiap malam kecuali malam Jumat. “Pengunjung ada yang request kalau bisa setiap malam live musik. Tapi kami di kampung, setiap malam Jumat ada pengajian dan sebagainya. Maka ditetapkan setiap malam Jumat libur. Di sana juga ada makanan khas seperti wedang uwuh, wedang ronde, mi lethek dan lainnya,” ungkapnya.
Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, menceritakan proses pengembangan Wisata Watu Gagak dimulai sejak 2018. Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, dukungan dari pemerintah menghidupkan semangat warga untuk melanjutkan pengembangannya hingga menjadi seperti sekarang. “Pada 2021-2022 alhamdulilah dari Dinas Pariwisata DIY menyambut baik pengembangan wisata di situ dibuatkan DED-nya. Masyarakat dan pengelola Watu Gagak lebih semangat karena mendapat dukungan pemerintah. Pemerintah Bantul juga mendukung dengan membangun jalan aspal, penerangan jalan serta fasilitas air dan listrik,” jelasnya.
Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY, Antarikso Trisno Bawono, menyampaikan Desa Wisata Wukirsari sudah masuk klasifikasi Desa Wisata Mandiri. Daya tarik di desa wisata tersebut Kampung Batik Giriloyo, Kampung Wayang Kampung Pramuka, embung dan sebagainya.
“Berbagai daya tarik ini bisa dirangkai jadi satu paket wisata yang dikemas menjadi alternatif destinasi wisata. Makam Raja-Raja juga ada di Wukirsari. Letaknya tidak terlalu jauh dari Jogja, sehingga harapan kami bisa jadi destinasi menjanjikan ke depan,” kata dia.
Kabid Urusan Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY, Nugraha Wahyu Winarna, mengungkapkan pengembangan Wisata Watu Gagak sesuai prinsip danais yakni migunani, murakabi dan mrantasi atau menjawab berbagai permasalahan di Jogja. “Salah satunya pengembangan Wisata Watu Gagak. Ini bentuk kolaborasi sesuai amanah pengelolaan danais yakni harus melibatkan pemberdayaan masyarakat. Sebelum pemerintah ikut membantu mereka sudah punya modal sosial luar biasa yakni guyub-rukun dan gotong-royong, yang menjadi penguat bagi kami,” katanya.
Dalam grand design danais adaa pemberdayaan masyarakat melalui potensi kalurahan. Salah satu potensi di Wukirsari adalah wisata, maka itu yang didukung danais. “Konsepnya jelas, kalurahan dan masyarakat siap, kita support. Saat ini sudah bisa kita lihat hasilnya,” ujarnya. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- 5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
- Raja Ampat Jadi Andalan Promosi Wisata Indonesia ke Mancanegara
Advertisement

Polda DIY Tangkap Pelaku Penipuan Surat Kekancingan Sultan Ground
Advertisement

Studi Ungkap Risiko Mengkonsumsi Minuman Keras di Usia Muda
Advertisement
Advertisement
Advertisement