Advertisement
Akbar dan Sefina Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng DIY 2025
Grand Final Dimas Diajeng DIY di Hotel Sahid Raya, Sabtu (25/10/2025) malam. - Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat
Advertisement
JOGJA—Akbar Bayu dari Kulonprogo dan Sefina dari Bantul resmi terpilih sebagai Dimas dan Diajeng DIY 2025. Keduanya dinobatkan dalam malam Grand Final di Hotel Sahid Raya, Sabtu (25/10/2025), setelah bersaing dengan 28 finalis lainnya dari Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Kota Jogja.
Acara bergengsi ini tak sekadar menilai penampilan atau kemampuan berbicara di depan umum, tetapi juga menekankan pentingnya karakter, nilai budaya, dan tanggung jawab sosial yang melekat pada generasi muda Jogja. Pesan itu disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana.
Advertisement
“Menjadi muda di Jogja berarti tidak hanya mampu mengikuti perubahan, tetapi juga menuntunnya dengan keluhuran budi,” ujar Tri membacakan pesan Sri Sultan.
Ia menambahkan, karakter dan tata krama merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Jogja. Sultan juga menilai, 30 finalis telah belajar banyak selama proses seleksi dan karantina. Mereka tidak hanya mengasah kemampuan berbicara di depan publik, tetapi juga memahami makna kerendahan hati dan tanggung jawab sosial.
BACA JUGA
Ia berharap, gelar Dimas dan Diajeng tidak dilihat sebagai kehormatan pribadi semata. “Tugas ini adalah amanah untuk terus menghidupkan nilai-nilai Kejogjaan di tengah dunia yang semakin pragmatis,” lanjutnya.
Dalam pesannya, Sri Sultan juga mengingatkan agar Dimas dan Diajeng terpilih menjadi teladan warga Jogja yang santun, bijak, dan berpikir maju. Nilai-nilai itu, katanya, akan menjadikan Jogja bukan hanya istimewa dalam nama, tetapi juga dalam sikap dan tindakan warganya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ni Luh Puspa, mengapresiasi penyelenggaraan Dimas Diajeng 2025. Ia menilai kegiatan ini menjadi wadah penting bagi anak muda untuk menampilkan karakter Jogja yang mampu menjembatani tradisi dan modernitas.
“Kegiatan ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga ruang bagi generasi muda untuk menunjukkan kecintaan terhadap budaya dan pariwisata,” ujarnya.
Menurutnya, semangat seperti ini perlu dijaga agar promosi budaya tetap berjalan selaras dengan perkembangan zaman. Dirinya berharap, Dimas dan Diajeng DIY mampu menjadi duta yang mempromosikan potensi wisata dan budaya di berbagai tingkatan, baik nasional maupun internasional.
“Mereka bisa menjadi wajah Jogja yang ramah, cerdas, dan berkarakter di mata dunia,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menegaskan bahwa tanggung jawab Dimas dan Diajeng tidak berhenti pada malam penobatan. Mereka diharapkan berperan aktif dalam memperkenalkan potensi wisata DIY kepada masyarakat luas.
“Pemda DIY tidak bisa bergerak sendiri. Potensi anak muda luar biasa, apalagi mereka piawai bercerita di media sosial,” ujarnya.
Imam menilai, generasi muda Jogja memiliki kekuatan besar dalam menciptakan narasi positif tentang pariwisata. Ia juga menekankan pentingnya memahami strategi promosi lintas generasi agar kampanye wisata DIY menjangkau lebih banyak kalangan.
“Kami berharap mereka bisa mendorong penggerak wisata di desa agar aktif dan profesional,” katanya.
Imam menambahkan, desa wisata selatan DIY menjadi salah satu wilayah yang akan mendapat perhatian lebih dalam program pengembangan berikutnya. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- 5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Ganti Dwaja Dimeriahkan Jathilan Hingga Wayang Semalam Suntuk
Advertisement
Mandi Terlalu Sering Bisa Rusak Lapisan Pelindung Kulit
Advertisement
Advertisement
Advertisement



