Advertisement

Influencer Gen Z: Cara Lawan Hoaks dan Deepfake di Media Sosial

Media Digital
Minggu, 26 Oktober 2025 - 16:00 WIB
Jumali
Influencer Gen Z: Cara Lawan Hoaks dan Deepfake di Media Sosial Ilustrasi hoaks. / Freepik

Advertisement

JAKARTA—Salah satu tantangan terbesar di era digital adalah penyebaran hoaks. Meskipun Generasi Z (Gen Z) dianggap melek teknologi, kelompok ini tetap rentan terhadap informasi palsu. Influencer Karina Meidy menjelaskan bagaimana cara melawan hoaks dan deepfake di media sosial.

‘’Dengan meleknya pada dunia digital, sebagai Gen Z saya merasa bahwa generasi kami lah yang paling peka dan sensitif terhadap berita, isu, atau informasi hoaks yang tersebar di masyarakat,’’ ujat Karina.

Advertisement

Cara kreatif menangkis hoaks 

‘’Untuk itu, menurut saya Gen Z bisa melakukan hal kreatif positif yang dapat menangkal berita negatif melalui media sosial dan konten, seperti lagu dan gerakan-gerakan yang dapat membantu mendorong minimnya penyebaran berita hoaks,’’lanjutnya.

Tips mengecek kebenaran informasi

Karina juga membagikan langkah praktis untuk mengetahui apakah sebuah berita, artikel, atau video di media sosial hoaks atau bukan:

  • Menyaring, menelaah, dan memverifikasi informasi dari berbagai sumber, termasuk institusi resmi pemerintah dan media berita yang kredibel.

  • Melaporkan berita, akun, atau sumber mencurigakan yang menyebarkan hoaks berulang kali melalui saluran pelaporan resmi secara online.

  • Membantu menyebarkan informasi yang benar melalui platform media sosial pribadi, terutama bagi influencer, untuk menginterpretasikan fakta kepada publik.

Peran influencer dan harapan terhadap program literasi

Karina berharap ada lebih banyak program literasi digital yang disasar pada Gen Z. “Sebagai generasi yang paling ‘melek’ dunia digital, kita lah yang paling banyak dan paling sering terpapar berita hoaks; untuk itu literasi digital diperlukan untuk menambah pengetahuan, etika berkomunikasi, dan juga membentuk kepribadian yang berintelektual sebagai generasi muda,” bebernya. 

Selain itu, sebagai influencer Karina sebisa mungkin selalu memberikan edukasi, berbagi pengalaman, dan membangun komunitas yang berkaitan dengan penangkalan hoaks di platform sosial medianya. 

‘’Menurut saya, ada beberapa peran yang dilakukan Influencer dalam melawan hoaks di sosial media, yaitu menjadi suara untuk mengklarifikasi berita hoaks tertentu dan memberikan penjelasan detail sesuai fakta dan sumber terpercaya,’’ ungkapnya.

 Ia menambahkan bahwa influencer juga penting untuk rutin memberikan konten berupa pengingat agar publik tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya. ‘’Dan tidak mudah percaya terhadap berita yang beredar, yang belum jelas kebenarannya,’’ tandasnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Petugas Sita Ratusan Batang Rokok Ilegal di Pandak dan Imogiri

Petugas Sita Ratusan Batang Rokok Ilegal di Pandak dan Imogiri

Bantul
| Minggu, 26 Oktober 2025, 19:17 WIB

Advertisement

Mandi Terlalu Sering Bisa Rusak Lapisan Pelindung Kulit

Mandi Terlalu Sering Bisa Rusak Lapisan Pelindung Kulit

Lifestyle
| Sabtu, 25 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement