Advertisement

Pameran DPAD DIY Ungkap Jejak Colombo Plan di Jogja

Media Digital
Senin, 03 November 2025 - 22:27 WIB
Maya Herawati
Pameran DPAD DIY Ungkap Jejak Colombo Plan di Jogja Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY Wardoyo (kiri); akademisi, Aloysius Gilang (dua dari kiri); dan Guru Besar UGM, Sutaryo (dua dari kanan); saat talkshow pembukaan pameran di Gedung DPAD DIY, Senin (3/11/2025). - Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat

Advertisement

JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY membuka Pameran Arsip II Tahun 2025 dengan mengangkat tema Yogyakarta Menyambut Dunia: Konferensi Colombo Plan XI Tahun 1959. Melalui pameran yang digelar hingga sepekan ke depan ini, publik diajak menelusuri kembali jejak sejarah penting ketika Yogyakarta menjadi tuan rumah konferensi tingkat Asia yang menegaskan peran daerah ini di kancah internasional.

Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY, Wardoyo, menjelaskan bahwa pemilihan Yogyakarta sebagai tuan rumah Colombo Plan XI tahun 1959 menunjukkan pengakuan terhadap peran aktif daerah ini di tingkat dunia. Ia menyebut konferensi tersebut melahirkan komitmen negara-negara Asia untuk saling memperkuat pembangunan dan kesejahteraan rakyat melalui kerja sama dan bantuan internasional.

Advertisement

“Konferensi itu menjadi wadah bagi negara-negara Asia yang baru merdeka untuk menentukan sikap dan berkontribusi memajukan bangsanya. Hasilnya berupa komitmen bersama dalam memberikan penguatan kepada masyarakat agar bisa meningkatkan arah hidup dan kemajuan bangsa,” ujar Wardoyo, Senin (3/11).

Dalam pameran yang digelar kali ini, DPAD DIY menampilkan arsip-arsip yang merekam proses persiapan hingga pelaksanaan konferensi. Sebanyak 40 materi ditampilkan, termasuk 11 topik utama yang menyoroti potensi daerah serta penghargaan dari Pemerintah Pusat kepada lembaga-lembaga di DIY.

Wardoyo menambahkan, penyelenggaraan Colombo Plan di Yogyakarta tidak hanya bersifat diplomatik, tetapi juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi wisata. Delegasi yang hadir diperkenalkan dengan berbagai potensi wisata daerah, sementara para peserta menginap di asrama Universitas Gadjah Mada.

“Konferensi ini juga menjadi momentum promosi wisata Jogja kepada dunia. Saat itu, UGM menjadi lokasi penginapan para delegasi, karena itu pula dinamakan Konferensi Colombo Plan ke-11 di Yogyakarta,” katanya.

Pameran ini menurutnya menjadi ruang informasi bagi masyarakat agar mengetahui bahwa Jogja pernah menjadi tempat berkumpulnya delegasi internasional pada 1959. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa di samping dikenal sebagai kota republik, Jogja juga pernah menjadi ajang pertemuan kekuatan internasional. Ini nilai sejarah yang perlu dilestarikan,” kata Wardoyo.

Guru besar UGM, Sutaryo, dalam talkshow pembukaan pameran menilai bahwa Konferensi Colombo Plan XI memiliki arti besar bagi Indonesia dan dunia, tetapi kurang dikenal generasi muda. “Anehnya, konferensi ini seolah hilang ditelan zaman. Padahal sejarah seperti ini penting untuk character building. Banyak pelajar yang tidak tahu bahwa Jogja pernah menjadi pusat diplomasi Asia,” ungkapnya.

Sutaryo menambahkan, pilihan Yogyakarta sebagai lokasi konferensi dinilai bukan tanpa alasan. Selain faktor keamanan dan keberadaan UGM sebagai universitas pertama yang didirikan Republik Indonesia, sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX disebut menjadi faktor penentu. “Figur Sri Sultan HB IX sangat disegani, dan itu menjadi alasan kuat kenapa konferensi digelar di Jogja, bukan di Jakarta atau Bandung,” ujarnya.

Sementara itu, akademisi Aloysius Gilang mengungkapkan masih minimnya penelitian mengenai peristiwa tersebut. Ia kini tengah meneliti sejarah Colombo Plan XI dengan menelusuri arsip-arsip lama. “Awalnya saya kesulitan menemukan dokumen konferensi ini, tapi dengan usaha ekstra akhirnya bisa ditemukan, terutama dari koran-koran lama dan arsip di DPAD,” katanya. (Advertorial)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Prakiraan BMKG Selasa 4 November 2025, DIY Hujan Sedang

Prakiraan BMKG Selasa 4 November 2025, DIY Hujan Sedang

Jogja
| Selasa, 04 November 2025, 05:37 WIB

Advertisement

Waspadai Efek Samping Biji Chia, Ini Peringatan dari Dokter

Waspadai Efek Samping Biji Chia, Ini Peringatan dari Dokter

Lifestyle
| Senin, 03 November 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement