Advertisement

Tanah Longsor Cilacap, Gubernur Luthfi Minta Warga Waspada

Media Digital
Sabtu, 15 November 2025 - 19:27 WIB
Maya Herawati
Tanah Longsor Cilacap, Gubernur Luthfi Minta Warga Waspada Dapur umum longsor Cilacap. - ist - Humas Jateng

Advertisement

SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan setelah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menelan korban jiwa dan puluhan warga masih hilang.

"Kita imbau masyarakat di daerah lain supaya waspada, terutama daerah-daerah yang di pegunungan dan rawan longsor," kata Ahmad Luthfi saat ditemui di Semarang, Jumat, 14 November 2025 malam.

Advertisement

Ia juga menginstruksikan kepada seluruh bupati dan wakil kota serta BPBD kabupaten/kota untuk terus melakukan mitigasi bencana, dan memetakan daerah-daerah rawan bencana alam di wilayahnya.

"Peta lokasi (rawan bencana) agar itu bisa diberikan kepada masyarakat, sehingga mereka punya kewaspadaan," jelasnya.

Sementara itu terkait penanganan bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Ahmad Luthfi mengatakan, saat ini prioritas utamanya adalah pencarian korban hilang dan evakuasi warga yang selamat. Tim gabungan dari BPBD kabupaten dan provinsi, TNI, Polri, relawan tanggap bencana, dan seluruh stakeholder terkait saat ini masih terus berusaha menyisir lokasi.

"Ini terus berlanjut, beberapa alat sudah diturunkan semuanya. Kita berdoa semoga masih diberikan suatu keamanan atau keselamatan bagi masyarakat yang belum ditemukan," tuturnya.

Di samping itu, bantuan logistik mulai dikirim dan dapur umum sudah didirikan di sekitar lokasi. Tim gabungan di lapangan juga mulai menyiapkan penanganan pasca bencana dan recovery (pemulihan) bagi masyarakat setempat.

Sebagai informasi, peristiwa tanah longsor di Desa Cibeunying terjadi pada Kamis, 13 November 2025, sekira pukul 21.00 WIB. Faktor penyebabnya adalah hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut. Material longsor menimbun pemukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter dan retakan sepanjang 25 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan, total ada 46 jiwa dari 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah. Hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.00 WIB, tiga warga ditemukan meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Program Mas Jos Turunkan Sampah Mantrijeron Jogja hingga 3 Ton

Program Mas Jos Turunkan Sampah Mantrijeron Jogja hingga 3 Ton

Jogja
| Sabtu, 15 November 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Penelitian, Kelelahan Ringan Justru Tajamkan Memori Otak

Penelitian, Kelelahan Ringan Justru Tajamkan Memori Otak

Lifestyle
| Sabtu, 15 November 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement