Advertisement
Gubernur Luthfi: Jateng Minimarket Bencana, Waspadai Longsor
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di lokasi bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Senin (17/11 - 2025).
Advertisement
BANJARNEGARA— Upaya evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, terus dikebut. Tim gabungan bekerja cepat mengingat masih ada warga yang diduga tertimbun material longsoran.
BPBD Jawa Tengah mencatat sebanyak 823 jiwa mengungsi di halaman Kantor Kecamatan Pandanarum hingga Senin (17/11) pukul 08.37 WIB. Dua warga dilaporkan meninggal dunia, masing-masing di RSUD Banjarnegara dan di sekitar lokasi longsor pada pukul 07.48 WIB.
Advertisement
Proses evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD Jateng dan Banjarnegara, relawan, TNI-Polri, serta unsur Forkopimcam. Mereka mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, pos lapangan, dan layanan kesehatan darurat.
Berbagai kebutuhan mendesak mulai disalurkan, antara lain logistik permakanan, selimut, matras, higien kit, family kit, kids ware, air mineral, serta perangkat ATK seperti laptop dan printer yang digunakan untuk menunjang operasional posko.
BACA JUGA
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memastikan seluruh penanganan dilakukan secara terpadu sejak laporan bencana diterima.
“Informasi awal berkembang 800-an masyarakat terdampak. Ada 26 yang masih (terjebak) di hutan karena kejadiannya mendadak. Ada juga yang mungkin tertimbun,” ujar Luthfi.
Ia mengatakan pencarian korban diperkuat bersama Pangdam, Basarnas, dan BNPB. Pencarian kini dilakukan lebih terstruktur.
“Hari ini kami bergerak (pencarian) by name by address. Kita bentuk klaster pengungsi, logistik, sarpras, dan kesehatan agar mobilisasi lebih cepat dan terarah,” jelasnya.
Luthfi menegaskan bahwa bantuan dari provinsi telah dikirimkan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena banyak wilayah Jateng rawan longsor.
“Jawa Tengah ini minimarket bencana. Ada daerah-daerah tertentu yang harus diantisipasi: Batang, Kendal, Wonosobo, Banjarnegara, Brebes–Bumiayu, Magelang, Temanggung. Potensi gerakan tanah tinggi. Harus ada pencegahan dini,” katanya.
Pemprov Jateng berencana menggelar rapat terbatas untuk memperkuat mitigasi jangka menengah dan panjang.
Adapun bantuan yang sudah masuk dari OPD dan BUMD Jateng tercatat senilai Rp385,48 juta. Rinciannya, logistik dari Dinas Sosial bersumber APBN Rp239,35 juta, dua ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan Rp27 juta, serta obat-obatan dari Dinas Kesehatan Rp11,91 juta.
BUMD Jateng Peduli Bencana turut menyalurkan dukungan, berupa logistik dari BPR BKK Mandiraja senilai Rp15,5 juta dan tiga ton beras dari Bank Jateng senilai Rp45 juta, serta logistik dari BPBD Jateng senilai Rp46,72 juta.
Selain bantuan tersebut, Pemprov Jateng juga menyiapkan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp450 juta untuk penanganan rumah warga yang musnah atau tertimbun. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Modus Kedekatan, Pria Bawa Kabur Motor Teman Kencannya di Jogja
Advertisement
Begini Cara Simpan Bawang Bombai Supaya Tak Cepat Busuk
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



