Advertisement

Suparwanto, Perajin Kayu dari Mlati yang Karyanya Tembus Pasar Ekespor

Media Digital
Kamis, 20 November 2025 - 11:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Suparwanto, Perajin Kayu dari Mlati yang Karyanya Tembus Pasar Ekespor Suparwanto menamai usahanya Zii Craft, yang berfokus pada kerajinan tangan berbahan kayu. Produk buatannya beragam, mulai dari wadah abu untuk jenazah, guci kayu, hingga tempat lilin dan perabot rumah tangga.

Advertisement

SLEMAN– Suara mesin kayu terdengar nyaring dari sebuah rumah di Mlati Beningan RT 06 RW 02, Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Di dalamnya, beberapa pengrajin tampak sibuk memahat dan menghaluskan kayu menjadi aneka kerajinan tangan.

Rumah itu milik Suparwanto (53), seorang warga Mlati yang tak pernah lelah berusaha. Lewat kerja kerasnya, ia berhasil membawa hasil karya dari kampungnya menembus pasar luar negeri. “Produk kami sudah sampai Jepang dan Australia,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya, Rabu (1/10/2025).

Advertisement

Dari Mlati untuk Dunia

Suparwanto menamai usahanya Zii Craft, yang berfokus pada kerajinan tangan berbahan kayu. Produk buatannya beragam, mulai dari wadah abu untuk jenazah, guci kayu, hingga tempat lilin dan perabot rumah tangga.

“Kalau ke Jepang, biasanya wadah abu, mangkuk, tempat lilin. Kalau ke Australia juga sama, tapi ada tambahan guci dari kayu,” jelasnya.

Untuk pasar lokal, Zii Craft juga menjadi pemasok bagi sejumlah perusahaan furnitur besar. “Kami hanya sebagai suplier. Mereka yang mengatur pengiriman ke berbagai daerah,” tambahnya.

Jenis kayu yang digunakan pun bervariasi, seperti jati, munggur, dan mahoni. “Kalau ekspor pakai jati, kalau lokal biasanya mahoni atau munggur. Kadang kayunya dikirim langsung dari buyer, kami tinggal buat produknya,” katanya.


Belajar Otodidak

Suparwanto mengaku menekuni usaha ini karena kecintaannya pada dunia wirausaha. Sebelum membuat kerajinan kayu, ia sempat berdagang hasil pertanian dan perkebunan, bahkan berjualan sayur selama sepuluh tahun.

“Karena usia dan tenaga sudah tidak muda, akhirnya fokus ke kerajinan kayu ini saja,” tuturnya.

Ia mulai merintis usaha pada tahun 1996 bersama istrinya, Suparyanti. Berbekal kemauan belajar, ia menimba ilmu dari teman-teman sesama pengrajin. “Dulu sempat ikut kerja di tempat orang, belajar-belajar dulu. Lama-lama ingin punya usaha sendiri,” ujarnya.

Buka Lapangan Kerja

Kini, Zii Craft tak hanya menjadi sumber penghasilan bagi keluarga Suparwanto, tapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Ada tiga pekerja tetap yang membantu, dan sesekali ia menambah tenaga harian saat pesanan meningkat.

“Kalau ada pesanan banyak, biasanya kami minta bantuan teman-teman lain. Ya sekalian bantu mereka juga biar ada pekerjaan,” ungkapnya.

Soal omzet, ia mengaku penghasilannya tidak menentu karena tergantung pada pesanan. “Kadang kirim ratusan produk sekaligus. Harga rata-rata sekitar Rp50 ribu per item. Kalau ekspor, pembayarannya dirapel, bisa setahun sekali,” jelasnya.

Dukungan Istri dan Pemerintah

Meski belum pernah mengikuti pelatihan resmi, Suparwanto bersyukur istrinya akraf mengikuti berbagai pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, mulai dari pemasaran hingga manajemen keuangan.

“Saya fokus di produksi, urusan pemasaran dan administrasi dibantu istri,” katanya sambil tersenyum.

Bagi Suparwanto, kunci keberhasilan adalah semangat untuk terus belajar dan bekerja keras. “Yang penting jalan terus. Rezeki bisa datang dari mana saja, asal kita tekun dan tidak mudah menyerah,” pungkasnya. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gubernur DIY Setujui Kenaikan Banpol di Gunungkidul, Segini Besarannya

Gubernur DIY Setujui Kenaikan Banpol di Gunungkidul, Segini Besarannya

Gunungkidul
| Kamis, 20 November 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Harumkan RI di APULSE Seoul 2025, dr. Olivia Ong Dapat Pujian

Harumkan RI di APULSE Seoul 2025, dr. Olivia Ong Dapat Pujian

Lifestyle
| Kamis, 20 November 2025, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement