Advertisement
UPN Veteran Dampingi KWT Migunani Kembangkan Timun Baby
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PbM) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta melaksanakan program pemberdayaan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Migunani di Desa Maguwoharjo, Sleman. Ist
Advertisement
SLEMAN—Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PbM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta melaksanakan program pemberdayaan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Migunani di Desa Maguwoharjo, Sleman. Program ini difokuskan pada pengembangan produksi timun baby ramah lingkungan sekaligus peningkatan kapasitas agribisnis para anggotanya.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan koordinasi antara tim dan mitra untuk menyamakan persepsi. Setelah itu, sejumlah pelatihan digelar, mulai dari budidaya timun baby menggunakan teknologi ramah lingkungan, pendampingan praktik di lahan demplot, hingga pelatihan pembuatan pupuk organik serta pestisida nabati berbahan limbah rumah tangga.
Advertisement
“Melalui program ini, kami ingin membantu petani perempuan di KWT Migunani agar lebih mandiri, ramah lingkungan, dan memiliki daya saing dalam mengembangkan produk hortikultura,” ujar Ketua Tim PbM UPN “Veteran” Yogyakarta, Prof. Dr. Arief Subyantoro, M.S.
Antusiasme anggota KWT terlihat dari keterlibatan aktif mereka di setiap sesi kegiatan. Peserta tak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga membangun semangat gotong royong serta kesadaran akan pentingnya inovasi dalam pengelolaan pertanian. Produk pupuk organik dan pestisida nabati yang dihasilkan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan timun baby sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
BACA JUGA
Program ini diarahkan untuk mendorong terbentuknya sistem agribisnis yang lebih berkelanjutan, meningkatkan nilai tambah melalui produk olahan timun baby, serta memperluas akses pemasaran. Dengan dukungan UPN “Veteran” Yogyakarta, KWT Migunani diharapkan dapat menjadi contoh kelompok tani perempuan yang sukses mengintegrasikan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dalam kegiatan pertanian. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Pasutri Tukang Rosok Tewas Tertimpa Pohon di Ring Road Utara Jogja
Advertisement
Harumkan RI di APULSE Seoul 2025, dr. Olivia Ong Dapat Pujian
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



