Advertisement

Tiga Tim MAN 2 Yogya Maju ke LPB Nasional 2025

Media Digital
Jum'at, 28 November 2025 - 15:07 WIB
Maya Herawati
Tiga Tim MAN 2 Yogya Maju ke LPB Nasional 2025 MAN 2 Yogyakarta kembali menegaskan diri sebagai madrasah berbudaya riset di DIY. Tiga tim peneliti muda lolos LPB DIY Yogyakarta dan siap bersaing dalam ajang Lomba Peneliti Belia (LPB) pada LPB Nasional 2025 yang digelar di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Gading Serpong, Tangerang. / ist

Advertisement

JOGJA—MAN 2 Yogyakarta kembali menegaskan diri sebagai madrasah berbudaya riset di DIY. Tiga tim peneliti muda lolos LPB DIY Yogyakarta dan siap bersaing dalam ajang Lomba Peneliti Belia (LPB) pada LPB Nasional 2025 yang digelar di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Gading Serpong, Tangerang. Karya yang mereka usung memadukan kepekaan sosial, solusi lingkungan, serta optimasi sistem berbasis algoritma. Jika lolos LPB nasional, Tim Riset MAN 2 Yogyakarta berhak melaju ke tingkat LPB Internasional 2025.

Tim riset pertama, Nida Izza Nurussyifa dan Khumaira Nafla Miftahhusna mengangkat judul “Optimasi Jalur Kabel Instalasi Panel Surya Melalui Modifikasi Algoritma Kruskal dan K-Means.” Riset ini menjawab persoalan teknis instalasi panel surya, khususnya efisiensi penataan jalur kabel yang sering kali rumit dan boros material. Dengan pendekatan Minimum Spanning Tree (Kruskal) dan klaster berbasis jarak (K-Means), mereka merancang model baru yang mampu menekan panjang kabel, merapikan node instalasi, dan mereduksi potensi rugi daya dalam sistem energi terbarukan.

Advertisement

Di sisi lain, Jihan Amira Ardani dan Tsabita Shafa Atahardani menghadirkan inovasi hijau berjudul “Inovasi Berbasis Ekofitoremediasi: Pemanfaatan Tanaman Cyperus Rotundus untuk Menyaring Limbah Cair Industri Batik Yogyakarta.” Mengambil konteks Yogyakarta sebagai sentra perajin dan industri batik, riset ini menyoroti tantangan pencemaran limbah cair. Tanaman teki (Cyperus Rotundus) yang mudah tumbuh dan adaptif dimanfaatkan sebagai biofilter alami penyaring polutan, sehingga menjadi solusi ramah lingkungan, murah, dan memiliki potensi adopsi di tingkat permukiman maupun kawasan industri rumahan.

Sementara itu, tim riset ketiga yang dikoordinasi oleh Natsya Cita Sabiya Budhiarto bersama Kanza Haura Taqia sebelumnya telah menorehkan Juara 2 LPB tingkat DIY pada 21 Juli 2025. Mereka mencuri perhatian melalui karya “Pemodelan Rute Distribusi Makanan Bergizi Gratis untuk SPPG Cangkringan Menggunakan Algoritma Dijkstra dan TSP.” Mengolah data riil 14 sekolah dan lebih dari 1.200 anak penerima manfaat, mereka merancang jalur distribusi optimal di kawasan ekstrem lereng Merapi. Algoritma Dijkstra digunakan untuk menentukan rute terpendek antar titik, sementara Travelling Salesman Problem (TSP) dimodifikasi untuk memetakan urutan kunjungan paling efisien, menekan waktu tempuh dan biaya logistik tanpa mengurangi ketepatan sasaran program MBG.

Ketiga riset tersebut berkembang di bawah bimbingan guru Nuning Setianingsih, S.Si., M.Pd., dan Indra Dwi Suryanto, S.Pd. Selain penguatan metodologi sains dan komputasi, siswa juga digembleng dalam pengolahan data lapangan dan penyusunan laporan ilmiah yang terstruktur. Hal ini sejalan dengan format LPB Nasional 2025 yang digelar luring di Kampus UMN, melalui tahapan verifikasi, penyisihan, hingga final.

Pada babak final, peserta wajib mempresentasikan penelitian dalam Bahasa Inggris selama maksimal 10 menit, dilanjutkan sesi tanya jawab 5 menit bersama dewan juri. Penilaian meliputi keunikan ide, kekuatan metodologi, penguasaan riset, serta teknik penyampaian. Model ini dipandang sebagai ajang strategis bagi peneliti belia untuk membangun standar penelitian berkelas internasional sekaligus menguatkan atmosfer kompetisi ilmiah di jenjang sekolah menengah.

Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya. “Riset anak-anak madrasah ini menunjukkan, teknologi dan ilmu pengetahuan bukan sekadar untuk kompetisi, tetapi juga menjawab persoalan nyata masyarakat. Ini wujud generasi solutif yang peka lingkungan dan peduli sosial,” ujarnya. Ia berharap capaian ini semakin menyuburkan iklim riset di madrasah dan menginspirasi pelajar lain di DIY untuk berani mewujudkan gagasan ilmiah menjadi solusi terapan.

Dengan rekam jejak prestasi yang terus meningkat, langkah ketiga tim ini menjadi sinyal kuat bahwa MAN 2 Yogyakarta tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga peneliti muda yang siap memberi dampak. Energi terbarukan, mitigasi limbah batik, hingga efisiensi pangan bergizi di kawasan rentan—semuanya dirumuskan lewat riset berbasis data dan teknologi yang berpihak pada kebutuhan manusia. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Dapat Bantuan Beras dan Minyak

Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Dapat Bantuan Beras dan Minyak

Gunungkidul
| Jum'at, 28 November 2025, 16:27 WIB

Advertisement

Bahaya Kesehatan dari Pakaian Bekas, Waspadai Risiko Infeksi

Bahaya Kesehatan dari Pakaian Bekas, Waspadai Risiko Infeksi

Lifestyle
| Kamis, 27 November 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement