Calendar of Events 2026 DIY Diluncurkan, Cek Daftarnya

JOGJA— Dinas Pariwisata DIY resmi meluncurkan Calendar of Events (CoE) 2026 sebagai panduan bagi wisatawan untuk merencanakan kunjungan ke Jogjakarta. Kalender ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata, memperpanjang length of stay, serta mendorong belanja wisatawan di DIY.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata DIY, Ellya Shari, mengatakan CoE 2026 dirancang sebagai sumber informasi yang memudahkan wisatawan merencanakan liburan mereka, sekaligus menginspirasi mereka untuk memilih Jogja sebagai destinasi.

“Calendar of Events 2026 tidak hanya mengajak wisatawan menjelajah destinasi eksotis di DIY, tetapi juga mendorong partisipasi aktif melalui pengalaman wellness, shopping, dan lifestyle tourism,” ujarnya saat peluncuran di Sleman City Hall, Sabtu (29/11/2025) malam.

Peluncuran CoE tahun ini mengusung tema “When Mind, Body, and Soul Meet Lifestyle”, yang menurut Ellya mencerminkan harmoni antara pikiran, tubuh, jiwa, dan gaya hidup. Tema tersebut sejalan dengan tren pariwisata global yang semakin menekankan pengalaman holistik.

Ellya menyebut CoE 2026 memuat 211 agenda, terdiri dari 17 agenda musik, 59 agenda festival, 73 agenda seni dan budaya, 29 agenda MICE, 16 agenda sport tourism dan 17 agenda lomba/contest.

Sejumlah agenda unggulan yang dijadwalkan pada 2026 antara lain Hajad Dalem Labuhan (19 Januari 2026), Pekan Budaya Tionghoa (25 Februari–3 Maret 2026), Grebeg Syawal Ngabekten (20 Maret 2026), Mulih Prambanan (29 April 2026), Land of Beauty (Mei 2026), Keroncong Pesisiran (13–14 Juni 2026), Yogyakarta International Kite Festival (Juli 2026), Jogja Fashion Week (7–10 Agustus 2026), Custom Fest (4–5 Oktober 2026), Jogja Cultural Wellness Festival (November 2026), serta Suara Plambanan (31 Desember 2026).

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, yang membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan bahwa kalender tahunan ini merupakan peluang untuk memperkuat identitas Jogjakarta sebagai destinasi yang aman, nyaman, menarik, dan berkarakter budaya.

“Calendar of Event adalah peta besar pengalaman yang kita tawarkan kepada wisatawan. Ia membentuk ritme kunjungan sepanjang tahun dan mendorong perputaran ekonomi kreatif,” tuturnya.

Imam menekankan bahwa keberhasilan sektor pariwisata tidak mungkin tercapai tanpa sinergi berbagai pihak. Ia mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang mendukung peluncuran kalender ini.

“Ekosistem pariwisata Jogjakarta tumbuh dari kolaborasi dan gotong royong lintas sektor,” ujarnya.

Ia menambahkan, CoE 2026 dirancang agar setiap event tidak sekadar menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan dan memberikan kebermanfaatan luas. Pariwisata yang berkelanjutan, beradab, dan berakar pada budaya lokal diharapkan dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan UMKM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, turut menyambut peluncuran CoE DIY 2026 sebagai langkah penting dalam pengembangan pariwisata nasional. Menurutnya, tema tahun ini sangat relevan dengan tren global dan menempatkan Jogja sebagai destinasi yang menawarkan pengalaman wellness, shopping, dan lifestyle secara menyeluruh.

“Jogja bukan hanya menawarkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang menyehatkan raga, menenangkan jiwa, sekaligus mencerminkan gaya hidup,” ujarnya dalam sambutan video.

Puspa berharap keberadaan CoE 2026 dapat memudahkan wisatawan merencanakan perjalanan, sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan ke Jogja sepanjang tahun. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News