Advertisement
Dinperinkop UKM Jogja Data Pelaku UKM di Kemantren Kraton
Sejumlah pelaku usaha kecil menengah Kemantren Kraton mengikuti pendataan UKM di Kemantren Kraton, Senin (8/12/2025). - Harian Jogja - Stefani Yulindriani
Advertisement
JOGJA—Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinperinkop UKM) Kota Yogyakarta mendata pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kemantren Kraton, Senin (8/12/2025). Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat basis data sebagai dasar peningkatan kualitas UKM di Kota Jogja.
Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dinperinkop UKM Kota Yogyakarta, Bebasari Sitarini, menyatakan pendataan diperlukan agar pemerintah memiliki data UKM yang sinkron dan akurat. Data tersebut menjadi dasar pemenuhan kebutuhan pelaku UKM serta mendukung pengambilan kebijakan pengembangan usaha.
Advertisement
“Kami mendorong para pelaku UKM agar mampu beradaptasi dengan perubahan, di antaranya melalui pelatihan digital marketing, penggunaan media sosial untuk promosi, serta pendampingan desain dan inovasi kemasan agar produk mereka lebih menarik di pasar,” ujarnya.
Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Mohammad Sofyan, menilai UKM membutuhkan dukungan berkelanjutan untuk dapat berkembang. "Pendampingan bagi UKM perlu dilakukan agar mampu berdaya saing,” katanya.
BACA JUGA
Sementara, Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton, Sumargandi, menambahkan pendataan ini sangat bermanfaat bagi wilayah dalam menyusun kebijakan dan program pelatihan yang tepat sasaran.
Menurutnya, sekitar 90% pelaku UKM di Kemantren Kraton bergerak di sektor kuliner, disusul sektor jasa dan kerajinan. Total terdapat sekitar 1.700 pelaku UKM, dan saat ini sudah 1.300 UKM yang berhasil didata.
Sumargandi juga menyoroti pentingnya legalitas usaha, terutama di sektor kuliner, seperti izin PIRT dan sertifikasi halal. "Belum ada 50 persen pelaku UKM kuliner yang memiliki legalitas. Ke depan akan terus didorong melalui pendampingan, termasuk pelatihan pengemasan, peningkatan kualitas, dan promosi,” ujarnya. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Bantuan LKS Sleman Tetap Berlanjut dan Diatur Ulang pada 2026
Advertisement
Cara Mencuci Sayuran Hijau yang Benar, Koki Ungkap Trik Efektif
Advertisement
Advertisement
Advertisement



