Advertisement

Saemen Fest 2025 Hadirkan Kolaborasi Musisi Lokal di Jogja

Media Digital
Senin, 15 Desember 2025 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Saemen Fest 2025 Hadirkan Kolaborasi Musisi Lokal di Jogja Jenny dan Melancholic Bitch tampil dalam Saemen Fest 2025 di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida, Minggu (14/12 - 2025). Anisatul Umah/Harian Jogja.

Advertisement

JOGJA—Hectic Creative sukses menggelar Saemen Fest 2025 di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida, Minggu (14/12/2025), dengan menegaskan konsep kolaborasi musisi lokal Jogja yang konsisten sejak penyelenggaraan perdana. Ini merupakan tahun kedua Saemen Fest, yang memberikan ruang kolaborasi lintas generasi serta memperkuat ekosistem musik lokal Jogja.

Pada Saemen Fest 2025, terdapat enam band yang dikolaborasikan, yakni 510 dan Vierratale, Morfem dan The Kick, serta yang paling spesial adalah Jenny dan Melancholic Bitch (Melbi) yang kini tampil sebagai Majelis Lidah Berduri dalam format bertajuk “Jenny is a Melancholic Bitch”.

Advertisement

Sirin Farid Stevy, vokalis Jenny, mengucapkan terima kasih karena dipertemukan dengan Melbi dalam satu panggung di Saemen Fest 2025. Ia mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya bakal berkolaborasi dengan Melbi. Jenny dan Melbi saling bertukar lagu dalam penampilan tersebut.

Perjamuan kolaborasi Jenny dan Melbi dibuka dengan lagu Melbi berjudul Akhirnya Masup Tipi serta Monster Karaoke milik Jenny. Sejumlah lagu lain turut dibawakan, seperti Balada Joni dan Susi, Manifesto Postmodernisme, 7 Hari Menuju Semesta, hingga Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa.

“Terima kasih sudah menjodohkan kami dua band kecil dari Jogja, setelah puluhan tahun dipertemukan dalam satu panggung,” ujar Farid.

Farid mengatakan lagu Manifesto serta Balada Joni dan Susi (BJS) lahir pada tahun yang sama, dan tahun depan keduanya akan berusia 17 tahun. Penampilan ditutup dengan lagu Mars Penyembah Berhala dan Mati Muda yang digabungkan menjadi satu. “Semoga kolaborasi Jenny dan Melbi bisa dilanjutkan tahun depan,” ujarnya.

Festival Director Saemen Fest 2025, Gerfian Riandra, menyampaikan bahwa ini merupakan pagelaran kedua Saemen Fest dengan jumlah penonton sekitar 10.000 orang, meningkat dibandingkan 2024 yang mencapai 8.000 penonton.

Ia mengatakan penjualan tiket Saemen Fest 2025 juga cukup unik. Pada 2024, penjualan berlangsung relatif stabil sejak awal hingga akhir. Sementara pada 2025, tiket justru terjual cepat dalam dua pekan terakhir. Menurut Gerfian, Saemen Fest menargetkan penonton tidak hanya dari Jogja, tetapi juga Jawa Tengah dan sekitarnya, sehingga dipilih hari Minggu agar mahasiswa dan pekerja dapat hadir.

“Mungkin 50% orang Jogja, 50% orang Jateng. Alhamdulillah sold out,” ucapnya saat ditemui di sela-sela acara.

Gerfian menyebut dalam Saemen Fest 2025, Hectic Creative berkolaborasi dengan iLINE, salah satu vendor yang dinilainya terbaik. Ia menegaskan konsep kolaborasi Saemen Fest diturunkan hingga ke level talenta, sehingga kolaborasi tidak hanya terjadi antara Hectic Creative dan iLINE, tetapi juga antarmusisi.

Menurutnya, sejauh ini Saemen Fest selalu berhasil menghadirkan kolaborasi dan diharapkan dapat terus berkembang ke depan. Selain itu, Saemen Fest juga menjadi ruang ekspresi musisi lokal Jogja.

“Kami kolaborasi dengan Simak Siar, jadi ada second stage bersama Imba Space, menghadirkan Man Osman dari Solo, lalu Marsmolys, sehingga kami selalu memberi ruang bagi musisi lokal Jogja,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan Saemen berasal dari bahasa Jawa yang berarti bagus banget, sesuai harapannya agar Saemen Fest dapat menyajikan pertunjukan berkualitas untuk banyak orang.

Terkait line up Saemen Fest 2025, Gerfian menyebut penyelenggara menggabungkan musisi senior dan junior. Jenny dan Melbi merupakan band asal Jogja era 1990-an, sementara Hindia menjadi musisi yang saat ini digandrungi generasi muda.

“The Kick itu mengidolakan Jenny, Jenny satu referensi dengan Morfem, jadi semuanya saling terikat. Junior dan senior kami blend di Saemen Fest,” ujarnya.

Gerfian mengaku belum memiliki rencana spesifik untuk Saemen Fest 2026, namun memastikan festival tersebut tetap digelar tahun depan, meski bukan pada bulan Desember. Alasannya, Desember identik dengan curah hujan tinggi, sehingga waktu pelaksanaan akan digeser. “Clue-nya, tahun depan jauh lebih cepat,” lanjutnya.

Salah satu penonton, Putri, mengaku menyukai lagu-lagu dari Feast dan Hindia. Ia datang bersama temannya untuk menonton penampilan keduanya di Saemen Fest 2025. “Kebetulan pas libur, jadi bisa nonton ke sini,” ujarnya. (Advertorial)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu

Joni 15 Tahun Jadi Honorer, Kini Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu

Bantul
| Senin, 15 Desember 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Ekstrak Spearmint Berpotensi Dukung Fungsi Kognitif dan Daya Ingat

Ekstrak Spearmint Berpotensi Dukung Fungsi Kognitif dan Daya Ingat

Lifestyle
| Senin, 15 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement