Advertisement
Waspada Bencana Hidrometeorologi, DPRD Bantul Ingatkan Warga
Purwana - Istimewa
Advertisement
BANTUL—DPRD Bantul mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan awal 2026.
Anggota Komisi A DPRD Bantul, Purwana, mengingatkan bahwa dinamika cuaca belakangan ini menunjukkan pola yang tidak lazim. Meskipun intensitas curah hujan pada trimester awal musim penghujan cenderung menurun, potensi ancaman seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang tetap tinggi.
Advertisement
“Mencermati intensitas curah hujan yang tidak menentu, kondisi ini patut diwaspadai. Potensi bencana hidrometeorologi masih mengintai seiring perubahan cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kami mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan,” ujar Purwana, Kamis (18/12/2025).
Purwana menegaskan, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, terutama di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dan wilayah perbukitan, perlu memperkuat langkah mitigasi. Salah satunya dengan memastikan saluran air atau drainase di lingkungan permukiman berfungsi optimal serta mengamankan dokumen berharga.
BACA JUGA
Selain itu, musim hujan dinilai sebagai waktu yang tepat untuk melakukan penghijauan dengan menanam pohon penguat lahan di lereng sungai dan kawasan perbukitan guna mencegah erosi. Purwana merujuk pada peristiwa banjir bandang akibat deforestasi di Sumatra sebagai pelajaran berharga.
“Hutan dan perbukitan dengan kualitas vegetasi yang baik memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem serta fungsi hidrologis alami untuk mencegah banjir,” tambahnya.
Kabupaten Bantul memiliki karakter geografis yang beragam, mulai dari pegunungan hingga dataran rendah pesisir. Hal ini menciptakan tipologi kebencanaan yang bervariasi di setiap wilayah. Oleh karena itu, Purwana meminta sinergi dari aparat desa, relawan, hingga warga untuk memantau kondisi lingkungan secara aktif.
“Jika ditemukan tanda-tanda awal bencana, seperti retakan tanah atau luapan air yang tidak wajar, segera laporkan agar penanganan bisa dilakukan sejak dini,” lanjutnya.
Masyarakat juga diminta untuk menghindari aktivitas di sekitar tebing dan aliran sungai saat hujan lebat berlangsung. Purwana menekankan pentingnya merujuk pada informasi resmi dari pemerintah dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoax) yang tidak jelas sumbernya.
Sebagai penutup, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul untuk memastikan kesiapsiagaan di titik-titik rawan.
“BPBD harus memperkuat koordinasi lintas instansi guna menjamin respons cepat dan efektif dalam penanggulangan bencana di lapangan,” pungkasnya. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pulau Tidung Jadi Pilihan Favorit Liburan Akhir Tahun Dekat Jakarta
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Keluhan Wisatawan Picu Penataan Pantai Parangtritis Bantul
Advertisement
Psikolog UGM Sebut Kematangan Emosi Cegah Kekerasan Anak
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



