Advertisement
Reforma Agraria Dorong Kemandirian Ekonomi Desa Hargorejo
Sejak hadirnya program Reforma Agraria, masyarakat yang sebelumnya bergantung pada hasil kebun seadanya mulai bangkit melalui usaha olahan gula semut yang membuka peluang kemandirian ekonomi desa. / ist
Advertisement
KULON PROGO—Program Reforma Agraria mendorong kemandirian ekonomi warga Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, melalui pendampingan usaha gula semut yang meningkatkan nilai tambah produk, pendapatan petani, dan akses pasar hingga tingkat nasional dan internasional.
Di lereng Perbukitan Menoreh, warga Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, kini menatap masa depan dengan optimisme baru. Sejak hadirnya program Reforma Agraria, masyarakat yang sebelumnya bergantung pada hasil kebun seadanya mulai bangkit melalui usaha olahan gula semut yang membuka peluang kemandirian ekonomi desa.
Advertisement
“Dulu kami hanya menjual nira mentah ke pengepul dengan harga murah. Setelah ada pendampingan melalui Reforma Agraria, kami bisa mengolah sendiri menjadi gula semut. Pendampingan ini membuka wawasan kami soal cara mengolah, mengemas, dan memasarkan produk dengan lebih baik,” ujar Ketua Petani Gula Semut Desa Hargorejo, Sadiman.
Dampak Reforma Agraria juga dirasakan oleh kelompok petani lainnya. Mitro, salah satu pelaku usaha gula semut, menuturkan bahwa pendampingan pemerintah membuat para petani di desanya semakin bersemangat menjaga kualitas produksi sekaligus memperluas jaringan pemasaran.
“Dulu alat-alat kami masih sederhana, sekarang sudah lebih baik. Produksi meningkat, penghasilan juga naik. Dengan begitu kami bisa memperbaiki dapur produksi dan menambah peralatan,” ungkap Mitro, sembari menunjukkan proses pengolahan gula semut di dapur produksi.
Melalui Penataan Aset dan Akses dalam program Reforma Agraria, warga Desa Hargorejo kini memiliki tanah bersertipikat hasil Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) tahun 2016 dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2019, yang menjadi fondasi pengembangan usaha ekonomi desa.
Kolaborasi lintas sektor antara Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon Progo, pemerintah daerah, dan PT Nira Lestari Internasional turut mendorong peningkatan produksi gula semut Desa Hargorejo, sehingga produk lokal tersebut mampu menembus pasar nasional hingga internasional.
Lurah Hargorejo, Bekti Murdayanto, berharap Reforma Agraria terus memberikan manfaat berkelanjutan bagi warganya. “Dengan adanya pendampingan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), nilai ekonomi gula merah dapat ditingkatkan melalui produksi gula semut. Semoga pendampingan usaha dari BPN terus berlanjut dan program berikutnya mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Kini, geliat ekonomi Desa Hargorejo semakin terlihat. Pendapatan warga meningkat, generasi muda mulai terlibat dalam pengolahan gula semut, dan semangat gotong royong tumbuh kembali. Bagi masyarakat Hargorejo, Reforma Agraria bukan sekadar program pemerintah, melainkan awal kemandirian ekonomi desa yang menumbuhkan harapan. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
- Pulau Tidung Jadi Pilihan Favorit Liburan Akhir Tahun Dekat Jakarta
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Advertisement
Cegah Penyakit, Dokter Sarankan Persiapan Liburan Musim Hujan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




