Advertisement
DIY Luncurkan Road to 3rd ICIHES 2025 & KKH DIY

Advertisement
Yogyakarta, 24 Juni 2025 — Bertempat di Gedung Wisanggeni, Kompleks Kepatihan DIY, telah dilangsungkan Focus Group Discussion (FGD) Jaringan Kualitas Online/offline Tetra 3 – G2R Tetrapreneur: Launching Road to 3rd ICIHES 2025 & Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi strategis antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (DPMKKPS) DIY, Sekretariat Global Gotong Royong Tetrapreneur (G2RT) DIY, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, dan Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal (PIIH) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Launching Road to 3rd ICIHES 2025 dan Deklarasi Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY yang dilakukan oleh seluruh perwakilan komponen masyarakat yang hadir. Adapun the 3rd International Conference on Islamic and Halal Economic Studies (ICIHES) 2025 pula akan diselenggarkan pada 4 – 5 November 2025 di Marriot Hotel bersama mitra global yaitu Univeristi Kebangsaan Malaysia (UKM), Ritsumeikan Japan Univeristy, Kyoto University, dan Pertubuhan Khas Tun Ahmad Badawi.
Advertisement
Acara dibuka oleh Setyo Warjiyana, S.IP., MAP., selaku perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil DIY, menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam membangun kawasan halal berkelanjutan. Sambutan yang kedua disampaikan oleh Dr. Reni Rosari, MBA., selaku Kaprodi Doktor Perekonomian Islam dan Industri Sekolah Pascasarjana Halal UGM, menyampaikan bahwa sinergi kampus dan komunitas menjadi tulang punggung pengembangan ekosistem halal berbasis riset dan pemberdayaan. Sambutan ditutup oleh Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., selaku Ketua Umum MES DIY yang menggarisbawahi bahwa kawasan halal bukan hanya sekadar label, melainkan gerakan transformasi ekonomi yang berkeadilan dan memberdayakan dari akar rumput.
Acara dilanjutkan dengan pengenalan empat (4) program ikonik Road to 3rd ICIHES 2025 sekaligus menandai diluncurkannya Road to 3rd ICIHES 2025. Keempat program ikonik tersebut adalah Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY x G2RT MES DIY yang merupakan kerjasama strategis penciptaan Kawasan Halal di Kalurahan (Desa)/Perkotaan juga kelembagaan masyarakat dengan Model G2R Tetrapreneur. Pelaksanaan pembentukan KKH khususnya di Kalurahan (Desa)/Perkotaan dengan Unit G2R Tetrapreneur akan menggandeng Paguyuban G2RT DIY yang merupakan wadah berlembaganya Unit G2R Tetrapreneur se-DIY. Program yang kedua adalan Halal Business Plan Competition (HBPC) 2025 yaitu pembuatan rencana bisnis berbasis Syariah yang menyasar para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau yang sederajat dan mahasiswa/i mulai dari jenjang D1 hingga S1diseluruh Indonesia. Program HBPC 2025 ini akan kembali menggandeng Kalurahan (Desa)/Perkotaan/Lembaga masyarakat dengan Model G2R Tetrapreneur bersama dengan UMKM binaan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah DIY sebagai klien (client) dari HBPC. Program ketiga adalah Duta Halal MES DIY yang merupakan salah satu cara syiar pentingnya gaya hidup halal (Halal life style) dan bahwa halal bukan hanya sekedar mengandung unsur haram namun leb ih dari itu. Program yang keempat adalah Tokoh Penggerak Halal DIY yang merupakan salah satu bentk apresiasi bagi para penggiat halal baik dimasyarakat maupun di kelembagaan. Keempat program tersebut dipaparkan oleh Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Departemen Industri Halal (DIH) MES DIY, Ir. Edy Muhammad bersama Budi S.Kurniawan selaku Koordinator Industri Halal Inti 1: Produk & Kegiatan Halal (Kawasan Halal/Juleha) DIH MES DIY, dan Prof. Dr. apt. Nurkhasanah, M.Si selaku Koordinator Industri Halal Berkembang 1: Edukasi & Media Halal DIH MES DIY.
Acara dilanjutkan dengan paparan oleh Arif Wijayanto, S.E., M.M. selaku Pemimpin Unit Usaha Syariah BPD DIY yang memaparkan UMKM, Dari Berjualan Menjadi Berbisnis
Berkelanjutan Secara Gotong Royong. Dalam paparannya, Arif Wijayanto menyampaikan bahwa berbisnis berkelanjutan secara gotong royong berarti mengubah pola pikir dan praktik bisnis dari individu menjadi kolaborasi dan kerjasama antar pelaku usaha, khususnya di tingkat komunitas atau desa, demi mencapai keberlanjutan usaha dan kesejahteraan bersama. Tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari bisnis. Berpikir untuk menciptakan nilai manfaat masyarakat sekitar dan menjaga kelestarian alam.
Arif Wijayanto melanjutkan bahwa gotong royong dalam bisnis dapat dilakukan dalam berbagai bentuk antara lain Kolaborasi Usaha yaitu UKM saling bekerja sama, berbagi sumber daya (bahan baku, pemasaran, pengetahuan), dan saling mendukung untuk mengembangkan usaha masing-masing; Membentuk Jaringan dengan pelaku usaha lain, baik secara formal (koperasi, kelompok usaha) maupun informal (komunitas); dan Saling Membantu baik dalam bentuk modal, pelatihan, maupun promosi produk. “BPD selaku bank milik Pemerintah Daerah berkomitmen untuk mendukung sektor industri halal DIY melalui produk dan layanan keuangan syariah yang inovatif..termasuk yang telah dilakukan bersama G2RT MES DIY” ungkap Arif Wijayanto mengakhiri paparannya.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. yang juga merupakan Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur yang juga merupakan dosen senior Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM dengan judul Jaringan SNI G2RT – Silaturahim Standarisasi Nasional Baru Untuk Gotong Royong Indonesia Sebagai Standarisasi Global. Keunikan ekosistem G2R Tetrapreneur yaitu menghadirkan inovasi yang menjaga keberlangsungan produksi lokal tanpa memaksa produk lokal terburu-buru hingga menghilangkan keunikan jati dirinya dalam berproses (proses produksi dan bisnisnya) untuk memenuhi standar produk industri besar. Inovasi visioner Ekosistem G2R Tetrapreneur menjadi penetrasi kebaruan lintas sektoral antar unsur pemerintah untuk mengatasi masalah seperti pengentasan kemiskinan dan ketimpangan wilayah.
G2R Tetrapreneur berinovasi untuk mendidik pasar untuk bersikap dan bertindak dalam bergotong royong untuk produk lokal. Mendidik pasar dimaksudkan untuk meluaskan pemahaman pasar bahwa produk lokal memiliki standar berbeda dengan produk industri besar, sehingga kapasitas produksi dan kualitas berbeda dengan industri yang memiliki kapital (modal) besar. Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi dan ekspose Produk Unggulan ke mitra. Selain itu, G2R Tetrapreneur mendorong perubahan pola pikir (mindset) dari berjualan menjadi berbisnis berkelanjutan secara gotong royong. Beberapa organisasi yang membersamai dan mejadi rujukan praktik model G2R Tetrapreneur seperti G2RT MU LP UMKM PWM DIY, G2RT MES DIY, G2RT PINBAS MUI, , G2RT PWMOI Kota Yogyakarta, dan sebagainya merupakan percepatan dalam mendidik hulu - hilir untuk ber- G2R Tetrapreneur.
Memperkuat inovasi dari DIY, Rika dalam paparannya menyampaikan ".... visionernya Ekosistem G2R Tetrapreneur termaktub dalam inovasi standar baru asli Indonesia sebagai SNI G2RT.... inovasi kebijakan ini merupakan praktik Tetra 4 yaitu penetapan SNI G2RT beserta Komtek nya berikut telah dibentuk pula Sekretariat SNI G2RT di Kementrian Transmigrasi RI bersama Badan Standarisasi Nasional (BSN). Adanya inisiasi penyusunan SNI G2RT diharapkan dapat meluaskan pasar yang terdidik bukan hanya secara nasional namun global dengan pengusulan SNI G2RT ini ke Interasional Standarization Organisation (ISO)....strategis visionernya pengakuan SNI G2RT dalam seri ISO nantinya akan memberikan pasar yang lebih luwes bagi produk-produk UMKM yang berlembaga bergotong royong bersama-sama..InsyaAllah..."
Acara dilanjutkan dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai upaya Memperkuat Aksi Kolektif Menuju DIY sebagai Poros Halal Nasional. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara para pihak, sebagai bentuk komitmen multipihak dalam membangun Komitmen Ekosistem Halal Ikonik DIY yang berkelanjutan melalui kawasan perdesaan/perkotaan dengan model G2R Tetrapreneur. Pihak-pihak yang terlibat dalam penandatanganan MoU antara lain BPD DIY Syariah; Paguyuban G2RT se-DIY; Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal (PIIH) Sekolah Pascasarjana UGM; Bahana UMKM Bergerak; Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (PINBAS MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); Lembaga Industri Keuangan Ekonomi Syariah Desa (Likes Desa); Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) Kotamadya DIY; RRI Yogyakarta; dan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Yogyakarta. Hadir sebagai saksi dalam penandatanganan tersebut adalah Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. (Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur) dan Setyo Warjiyana, S.IP., MAP. (DPMKKPS DIY).
Pada momen bersejarah tersebut juga dilakukan Deklarasi Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY dengan mengusung Arah Baru Ekonomi Halal: Lokal Berdaya, Nasional Menjulang, Global Siap Bersaing. Bermangat kolaborasi lintas institusi dari akademisi, regulator, NGO, kelembagaan masyarakat G2RT hingga perbankan syariah acara ini bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi titik tolak ekosistem halal berbasis kualitas, jejaring, dan pemberdayaan. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., selaku Ketua Umum MES DIY pada sambutannya bahwa “…Hari ini bukan hanya launching, tapi juga loncatan! Kita menuju kawasan halal yang tidak hanya seremonial, tapi mengakar kuat di masyarakat DIY dan siap menjadi model nasional.” Dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi KKH DIY, acara ditutup secara resmi dengan semangat penuh kolaborasi dan penguatan komitmen semua pihak dalam membangun KKH DIY sebagai prototype pengembangan industri halal inklusif di Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan Biro Perekonomina dan SDA Setda DIY, Tri Rokhani perwakilan Maybank Syariah DIY, Dr. Achmad Dheni, S.E., M.Si dari Best Practice Indonesia, H. Tetra Budiarto, S.H., M.M. dari Bahana UMKM Bergerak, Dalmugi selaku Ketua Paguyuban G2RT DIY, Dandan Hermawan perwakilan Pengurus Harian MES DIY, Drs. Jumarodin selaku Ketua PINBAS MUI DIY, perwakilan PWMOI DIY, Surya dari LPP RRI, perwakilan Jaringan Wisata Muhammadiyah, Hasyina Anbarwati selaku Koordinator FoSSEI Yogyakarta, Perwakilan Paguyuban G2RT Bantul, Perwakilan Paguyuban G2RT Sleman, Perwakilan Paguyuban G2RT Gunungkidul, Perwakilan Paguyuban G2RT Kulon Progo, Perwakilan Paguyuban G2RT Kotamadya, Perwakilan Unit G2RT Mandiri Donokerto, Perwakilan Unit G2RT Mandiri Matraman, dan Perwakilan G2RT KmK4 DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
- Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Sabtu 28 Juni 2025
Advertisement

Kandungan Gizi Sayur Kubis dan Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement