Advertisement
Pesta Penyiaran Istimewa Gelorakan Kembali Penyiaran Jogja

Advertisement
JOGJA—Penyiaran konvensional saat ini semakin ditinggalkan masyarakat seiring semakin maraknya penggunaan platform digital. Untuk kembali menggelorakan penyiaran konvensional, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY bersama Harian Jogja menggelar Pesta Penyiaran Istimewa.
Dengan tagline Never Ending Broadcasting, gelaran yang akan berlangsung dalam sejumlah rangkaian acara sepanjang paruh kedua 2025 ini menjadi upaya untuk menyemarakkan dunia penyiaran, mengembalikan kejayaan radio di telinga pendengar maupun televisi untuk penonton di DIY.
Advertisement
Pada 13-14 Agustus nanti akan digelar rangkaian #KanthiYo!. Dalam Bahasa Jawa, Kanthi berarti Kawan, sedangkan Yo dimaknai Yogyakarta. Secara filosofis, penyiaran menjadi Kawan perjalanan kehidupan bagi siapa saja, di mana saja dan di era mana pun.
Dalam #KanthiYo! Ada sejumlah aktivasi yang akan dilakukan yakni Kanthi Tandingan, Kanthi Peken, Kanthi Ajar dan Kanthi Laku. Kanthi Tandingan adalah lomba konten tentang kearifan lokal DIY yang bisa diikuti masyarakat umum secara online maupun offline dengan mengirimkan materi konten ke stasiun televisi atau radio di Jogja.
BACA JUGA: DPR Akhirnya Tunda Pembahasan RUU Penyiaran, Ini Alasannya
Dalam Kanthi Peken akan dilibatkan tenant kuliner sehat dengan tujuan mempromosikan gaya hidup sehat dengan makanan organik, meningkatkan literasi media dan pemahaman tentang dunia penyiaran serta menciptakan ruang interaksi positif antar masyarakat, industri penyiaran dan pelaku UMKM kuliner sehat.
Kemudian Kanthi Ajar merupakan pameran mengenai dunia penyiaran termasuk alat-alat penyiaran dari masa ke masa. Lalu Kanthi Laku yakni kegiatan peliputan mengenai beberapa subjek seperti juru kunci, abdi dalem, kusir andong, pengemudi becak kayuh, perajin keris dan sebagainya.
Di samping itu, ada pula Kanthi Ngelmu, yang mengundang akademisi dan praktisi penyiaran untuk berpartisipasi dengan mengirimkan gagasan inovatif mengenai adaptasi media baru, keberlanjutan industri penyiaran dan peran penyiaran dalam melestarikan budaya.
Ketua KPID DIY, Hazwan Iskandar Jaya, mengatakan media penyiaran media penyiaran selalu relevan karena sudah tumbuh dan berkembang lama, sehingga memiliki lembaga dan penanggungjawab yang jelas, sehingga output-nya lebih terkontrol.
“Maka perlu terus didukung agar media penyiaran dapat terus berkontribusi pada masyarakat terkait perkembangan ekonomi, pembangunan karakter dan sebagainya. Diharapkan media penyiaran dapat memberikan konten berkualitas kepada masyarakat,” ujarnya.
Pesta Penyiaran Istimewa menjadi salah satu upaya untuk mendukung ekosistem penyiaran tersebut. “Kami ingin agar masyarakat melihat kembali dan nguri-uri media penyiaran sebagai salah satu medium untuk berekspresi dan mengeksplorasi khususnya terkait seni budaya di masyarakat,” katanya. (Advetorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
Advertisement

Sleman Persiapkan Anggota Pasukan Pengibar Bendera untuk HUT Kemerdekaan RI
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement