Advertisement
Sinergi Kampus dan Desa: UNY Latih KWT Gunungkidul untuk Perkuat Pemasaran Produk Organik

Advertisement
GUNUNGKIDUL - Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan kegiatan dengan tema “Pelatihan Pengemasan dan Branding untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Pupuk Organik Cair (POC) di Pasar Lokal”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2025 di Dusun Kepuh, Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, dan diikuti oleh 20 peserta dari anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kegiatan ini merupakan salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Advertisement
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya pengemasan yang baik serta memperkuat kapasitas anggota KWT dalam mengembangkan dan memasarkan produk pupuk organik cair. Dengan pengemasan yang tepat dan strategi branding yang efektif, diharapkan produk POC dapat lebih kompetitif di pasar lokal.
Kegiatan PkM ini dipimpin oleh Ketua Kelompok Pengabdian, Barida Rakhma Nuranti, dan dihadiri oleh dosen-dosen Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran. Acara diawali dengan sambutan dari Koordinator Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran, Sri Rahayu, yang menekankan pentingnya kegiatan pengabdian sebagai bentuk kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat.
BACA JUGA: Tim Dosen dan Mahasiswa Dampingi KWT Marsudi Luhur Gunungkidul
Sri Rahayu juga menyampaikan bahwa Dusun Kepuh berlokasi dekat dengan kampus UNY Gunung Kidul. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Slamet Triyono, Dukuh dari Dusun Kepuh, yang menyampaikan harapan agar kegiatan ini memberikan manfaat dan dapat menjadi tambahan pengetahuan praktis bagi Ibu-Ibu KWT.
Sesi materi disampaikan oleh Reska Anggara Putra mengenai teknik pengemasan yang menarik dan fungsional. Reska menjelaskan bahwa kemasan berperan penting untuk melindungi produk dari kerusakan, memudahkan distribusi dan penggunaan, menarik perhatian konsumen, dan menyampaikan informasi mengenai produk.
Jenis kemasan yang sesuai untuk pupuk cair adalah botol plastik HDPE yang tahan bahan kimia dan dapat didaur ulang, jerigen kecil, serta label tahan air. Agar kemasan lebih menarik, harus memuat nama produk, komposisi dan manfaat, cara penggunaan, tanggal produksi dan kadaluarsa, serta nama produsen dan kontak.
Pada sesi berikutnya, Reska menyampaikan materi tentang cara membangun identitas produk melalui strategi branding. Dalam konteks pasar lokal, branding dapat dilakukan dengan menonjolkan asal-usul produk dari daerah Gunung Kidul yang dikenal sebagai daerah pertanian. Selain itu, keberhasilan branding dapat diperkuat dengan melibatkan komunitas dalam usaha promosi. Pemanfaatan teknologi, khususnya media sosial, juga dianjurkan dengan membuat konten seperti testimoni petani sebagai upaya mempromosikan produk pupuk cair secara efektif di pasar lokal. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
- Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
Advertisement

Ruko untuk Koperasi Desa Merah Putih, Penyewa di Bantul Diminta Pindah
Advertisement

Ini Lima Minuman Penambah Energi dan Konsentrasi Selain Kopi
Advertisement
Advertisement
Advertisement