Advertisement

Pemkab Bantul Siapkan Strategi Tangani Pembangunan Jalan

Media Digital
Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:47 WIB
Jumali
Pemkab Bantul Siapkan Strategi Tangani Pembangunan Jalan Salah satu kegiatan pembangunan infrastruktur jalan di Bantul - Pemkab Bantul

Advertisement

Pembangunan infrastruktur jalan berperan vital mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan wilayah. Di Bantul, peningkatan kemantapan jalan menjadi salah satu prioritas utama Pemkab Bantul guna memperlancar mobilitas barang dan jasa, sekaligus memperkuat konektivitas antarwilayah. Meski begitu, dalam pelaksanaannya masih ditemui berbagai tantangan, baik dari aspek teknis, pendanaan, maupun sosial-lingkungan.

Berdasarkan Keputusan Bupati Bantul No. 554/2025 tentang Status Jalan dan Jembatan Kabupaten, tercatat ada 1.001 ruas jalan kabupaten dengan panjang total mencapai 1.210,72 kilometer. Jumlah ruas jalan yang cukup banyak tersebut menjadi tantangan besar bagi Pemkab untuk memastikan seluruh jaringan jalan dalam kondisi mantap dan merata di 17 kapanewon di Kabupaten Bantul.

Advertisement

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon, menyebutkan keberadaan jalan yang mantap dan terhubung dengan baik akan mempercepat arus distribusi, meningkatkan aksesibilitas masyarakat, serta mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lokal.

“Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas dan kemantapan jalan melalui berbagai program pembangunan dan pemeliharaan secara berkelanjutan,” katanya, Rabu (22/10).

Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jalan di Bantul adalah keterbatasan anggaran. Meskipun kebutuhan pembangunan dan pemeliharaan jalan terus meningkat, ketersediaan dana seringkali belum seimbang dengan kebutuhan riil di lapangan. Selain itu, prioritas penggunaan dana untuk sektor lain serta keterbatasan transfer dari Pusat turut menjadi kendala dalam menjaga kemantapan
jaringan jalan.

Sementara dari sisi teknis, kondisi geografis dan topografi Kabupaten Bantul yang beragam juga menjadi tantangan. Wilayah utara seperti Sewon, Banguntapan, dan Kasihan merupakan dataran rendah, sedangkan wilayah selatan dan timur seperti Dlingo, Imogiri, dan Piyungan didominasi area perbukitan.

Kondisi tersebut membuat biaya konstruksi dan pemeliharaan jalan di beberapa lokasi menjadi lebih tinggi, serta rawan terhadap kerusakan akibat erosi dan longsor. “Selain itu, peningkatan volume lalu lintas dan beban kendaraan berat turut mempercepat kerusakan jalan, terutama pada ruas yang belum dirancang untuk menanggung beban berlebih,” ujar Jimmy.

Tantangan lain datang dari aspek koordinasi antarinstansi dan partisipasi masyarakat. Kolaborasi lintas sektor,
seperti antara DPUPKP Bantul, Bappeda Bantul, dan pemerintah kalurahan masih perlu ditingkatkan agar penanganan kebutuhan jalan lebih tepat sasaran. Dari sisi sosial-lingkungan, pembebasan lahan dan pengelolaan dampak lingkungan masih menjadi persoalan klasik.

Proses pembebasan lahan sering membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi, sementara pembangunan juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, termasuk sistem drainase dan konservasi lahan.

Strategi Penanganan

Untuk itu, Pemkab Bantul telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, di antaranya adalah optimalisasi perencanaan berbasis data agar prioritas pembangunan dapat ditetapkan secara objektif dan efisien. Selain itu juga pemanfaatan dana alternatif. Pada 2025, Pemkab melalui APBD mengalokasikan sekitar Rp61 miliar untuk pemeliharaan dan peningkatan 99 ruas jalan kabupaten.

Selain itu, Pemkab juga memanfaatkan dana dari Pusat, seperti pembangunan jalan nasional Yogyakarta-Batas Kota Bantul dengan anggaran sekitar Rp15 miliar, serta proyek Inpres Jalan Daerah di ruas Kasihan-Bangunjiwo dengan nilai kontrak Rp16 miliar yang dibiayai APBN. Ada juga penerapan teknologi tepat guna, melalui penggunaan material berkelanjutan dan metode konstruksi ramah lingkungan.

Strategi lainnya adalah peningkatan kapasitas SDM teknis, terutama dalam perencanaan, pengawasan, dan pemeliharaan jalan; pelibatan masyarakat dan pemerintah kalurahan sejak tahap perencanaan, guna menumbuhkan rasa memiliki dan dukungan terhadap pembangunan infrastruktur.

Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur jalan di Bantul merupakan komponen strategis dalam memperkuat konektivitas antarwilayah dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah.

“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan, diharapkan pembangunan infrastruktur jalan di Bantul tidak hanya menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.” (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 Oktober 2025

Jogja
| Jum'at, 24 Oktober 2025, 01:17 WIB

Advertisement

Ini Penyebab Perempuan Hidup Lebih Lama Dibandingkan Pria

Ini Penyebab Perempuan Hidup Lebih Lama Dibandingkan Pria

Lifestyle
| Rabu, 22 Oktober 2025, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement