Advertisement
Tak Perlu Cemas, JKN Lindungi Mahasiswi Sleman Saat Jalani Operasi
 Katarina Aprilia Handayani, 18, dirawat di rumah sakit menggunakan BPJS Kesehatan. / ist
                Katarina Aprilia Handayani, 18, dirawat di rumah sakit menggunakan BPJS Kesehatan. / ist
            Advertisement
SLEMAN—Tidak pernah terbayang bagi Katarina Aprilia Handayani, 18, seorang mahasiswi asal Sleman, bahwa benjolan di tubuhnya akan membuatnya harus menjalani operasi. Namun berkat kepesertaannya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seluruh biaya tindakan hingga pemulihan dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, memberikan rasa lega dan aman di tengah kekhawatiran akan kesehatannya.
Katarina mengaku awalnya khawatir saat dokter menyarankan untuk menjalani operasi pengangkatan benjolan. Ia sempat membayangkan biaya yang besar dan proses pengobatan yang panjang. Namun rasa cemas itu sirna setelah mengetahui bahwa semua biaya perawatan, mulai dari pemeriksaan, tindakan operasi, hingga kontrol pasca operasi, dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan asal sesuai prosedur.
Advertisement
Saat dikunjungi, Katarina tampak mulai pulih pasca operasi. Meski masih menjalani masa pemulihan, ia tetap ramah bercerita tentang pengalamannya. Ia menceritakan bahwa operasi dilakukan untuk mengangkat benjolan yang baru disadari saat sedang membersihkan diri.
"Saya ada benjolan di sini [menunjuk bagian tubuh]. Benjolan itu pertama disadari saat sedang mandi. Di saat itu lah saya sadar tumbuh benjolan yang sebelumnya tidak ada,” ungkap Katarina saat ditemui, Senin (27/10/2025).
BACA JUGA
Menyadari hal tersebut, Katarina lantas memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Dari FKTP, Katarina selanjutnya dirujuk untuk pengobatan ke RS PKU Muhammadiyah Sleman.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa benjolan tersebut harus segera diangkat. Karenanya, Katarina pun menjalani operasi pekan lalu dan berlangsung sekitar satu jam. Sejak berobat di FKTP hingga menjalani operasi Sabtu (25/10/2025) pagi dan masa pemulihan, Katarina mengaku seluruh proses berjalan lancar dengan pelayanan yang baik.
Menurut Katarina, pelayanan yang diterimanya sebagai peserta JKN kelas 3 tidak berbeda dengan pasien umum lainnya. Ia merasa dilayani dengan ramah dan profesional oleh tenaga medis.
"Iya semuanya baik. Bagus, enggak ada perbedaan antara peserta JKN dengan pasien umum, semuanya setara. Semoga dapat dipertahankan dan bisa lebih baik lagi," tandasnya.
Sejak berobat ke FKTP, lalu dirujuk untuk menjalani operasi bahkan pemulihan pasca operasi, Katarina merasa layanan yang diberikan semuanya sudah baik. Di mata Katarina, tidak ada perbedaan dari segi layanan yang dia terimanya.
“Sudah lama mendapatkan layanan kesehatan menggunakan JKN dan selalu bagus layanannya. Saya berharap segera pulih dan dapat menjalani aktivitas seperti biasa,” kata Katarina.
Sementara itu, ibunda Katarina, Verina Dwi Suparni mengatakan, usai mendapat cerita dari sang anak perihal adanya benjolan tersebut, ia segera mengantar anaknya ke FKTP untuk diperiksa, lalu mendapatkan rujukan ke RS PKU Muhammadiyah Sleman.
“Dari klinik langsung dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Sleman, karena saya memilih rumah sakit yang paing dekat. Lalu sama dokter langsung disarankan rawat inap. Besoknya langsung operasi. Pelayanannya cepat, bagus, dan petugasnya juga ramah,” tutur Verina.
Dirujuk Jumat, sang anak langsung diminta menjalani rawat inap. Selanjutnya hanya sekitar sehari tepatnya pada Sabtu pagi sang anak sudah langsung masuk ruang operasi. Kata Verina pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anaknya cukup cepat dari dirujuk sampai dioperasi.
"Nggih pelayanannya cepat, sae [baik]. Pelayanannya itu bagus-bagus. Cepat pelayanannya, dirujuk itu terus langsung ke sini. Terus sama dokternya langsung diminta rawat inap, Sabtu operasi," ungkapnya.
Tak hanya saat operasi, pelayanan prima juga terus diberikan selama masa pemulihan. Pihak rumah sakit sigap memberikan vitamin dan perawatan agar kondisi Katarina cepat pulih.
"Iya baik, vitamin itu langsung. Kalau habis langsung diisi. Vitaminnya langsung disuntikkan," ujarnya.
Verina mengatakan jika dirinya dan keluarganya sudah sejak lama menggunakan Program JKN. Dirinya rutin membayarkan iuran BPJS Kesehatan setiap bulannya. Dengan manfaat yang didapat dari Porgram JKN, Verina berencana terus menggunakan jaminan kesehatan ini.
Melalui kisah ini, Program JKN kembali membuktikan komitmennya dalam memberikan perlindungan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat. Dengan menjadi peserta aktif, masyarakat tidak perlu cemas menghadapi risiko kesehatan, karena BPJS Kesehatan siap hadir melindungi setiap peserta kapan pun dibutuhkan. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- 5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
 
    
        Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack
Advertisement
 
    
        Daftar Makanan yang Bikin Buang Air Besar Lebih Lancar
Advertisement
Advertisement
Advertisement





















 
            
