STTKD Jalin Perkuat Jejaring Internasional dengan GCAC Tiongkok

BANTUL—Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring global di bidang pendidikan penerbangan.

Kamis (6/11/2025), kampus yang berlokasi di Jalan Parangtritis Km 4,5 tersebut menerima kunjungan resmi (benchmarking visit) dari Guangzhou Civil Aviation College (GCAC), lembaga pendidikan vokasi penerbangan di bawah Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC).

Ketua STTKD, Erwhin Irmawan, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah penting untuk memperluas kerja sama internasional sekaligus meningkatkan kualitas akademik di lingkungan STTKD.

“Kami melihat kunjungan GCAC sebagai awal dari kolaborasi strategis yang saling menguntungkan. Dunia aviasi adalah dunia tanpa batas, dan kerja sama lintas negara seperti ini menjadi kunci untuk menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan global,” ujarnya.

Delegasi GCAC terdiri dari sejumlah pejabat utama, yakni Ms. Li Shaolin selaku Deputy Director of the Office (Foreign Affairs Office), Mr. Lu Yi, Vice President of the Aircraft Maintenance Engineering College, Mr. Liu Yitao, Vice President of the Flight Attendant College, dan Ms. Ye Ying, Director of the Bidding Center, State-owned Assets Management Office.

Erwhin menjelaskan terdapat banyak kesamaan antara STTKD dan GCAC, terutama dalam fokus pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan. Kedua institusi menempatkan profesionalisme, disiplin, dan keselamatan sebagai nilai utama.

“Kami sama-sama berada pada jalur pendidikan vokasi penerbangan, sehingga peluang kolaborasi sangat besar. Dari sini kami berharap dapat membuka program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta menjajaki riset bersama di bidang kedirgantaraan,” paparnya.

Dalam pertemuan tersebut, Ms. Li Shaolin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari STTKD. Ia menekankan bahwa pihaknya terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi akademik.

“Kami melihat STTKD memiliki semangat dan visi yang sama dalam memajukan pendidikan penerbangan. GCAC siap bekerja sama untuk program yang memberi manfaat bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Diskusi yang berlangsung hangat menghasilkan sejumlah poin kerja sama yang akan ditindaklanjuti, antara lain rencana pertukaran pelajar, pertukaran pengajar dan staf, serta kerja sama pelatihan teknis.

Selain itu, kedua pihak juga membuka peluang kolaborasi di bidang penelitian dan pengembangan kompetensi aviasi, termasuk kemungkinan penyelenggaraan program joint training di masa mendatang.

Erwhin menambahkan bahwa kerja sama internasional bukan hanya tentang memperluas jejaring, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.

“Kami ingin lulusan STTKD tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang kuat, tetapi juga wawasan global dan daya saing internasional. Kunjungan seperti ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk membawa STTKD ke panggung pendidikan dunia,” tuturnya.

Kunjungan delegasi GCAC ditutup dengan peninjauan fasilitas pelatihan STTKD, termasuk laboratorium teknik penerbangan dan fasilitas simulasi. Kedua pihak sepakat untuk menyusun nota kesepahaman sebagai langkah konkret menindaklanjuti hasil pertemuan.

Erwhin menyimpulkan, STTKD akan terus membuka diri terhadap kolaborasi global, baik dengan institusi pendidikan maupun lembaga industri penerbangan luar negeri.

“Kami percaya kemajuan pendidikan tinggi hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan pertukaran pengetahuan. Dengan GCAC, kami memulai langkah baru untuk mencetak insan aviasi yang mampu berkiprah di tingkat dunia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News