Advertisement
UII Ajak Warga Donolayan Tingkatkan Kesehatan Fisik Lewat Senam Aktif
Istimewa
Advertisement
SLEMAN—Penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes kini semakin banyak ditemukan di masyarakat. Banyak kasus dipicu oleh kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta makin berkurangnya kebiasaan memanfaatkan tumbuhan obat yang sebenarnya mudah ditemui di sekitar rumah. Padahal, aktivitas fisik teratur dan konsumsi jamu yang tepat dapat membantu menjaga kebugaran dan menurunkan risiko penyakit tersebut.
Merespons kondisi itu, Program Studi Magister Farmasi bersama Pusat Studi Obat Herbal Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Sehati: Sehat dengan Herbal Tradisional dan Senam Aktif di Desa Donolayan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (16/11/2025). Kegiatan ini menggabungkan olahraga, edukasi kesehatan, serta pelatihan pembuatan jamu yang mudah diterapkan oleh warga dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Pagi itu, puluhan warga berkumpul di lapangan desa untuk mengikuti senam yang berlangsung sekitar satu jam. Gerakan yang sederhana namun energik membuat suasana semakin meriah. Seusai senam, peserta menikmati jamu yang telah disiapkan oleh tim UII yaitu kunyit asam dan beras kencur.
Setelah tubuh kembali segar, kegiatan berlanjut dengan sesi penyuluhan yang membahas berbagai jenis obat tradisional yang beredar di Indonesia. Warga juga diperkenalkan dengan beragam tanaman obat yang umum dijumpai, manfaat kesehatannya, serta cara mengolahnya secara benar dan aman. Banyak peserta terlihat antusias mencatat informasi karena sebagian besar tanaman tersebut tumbuh di sekitar rumah mereka.
BACA JUGA
Sesi terakhir merupakan pelatihan membuat jamu, seperti jahe instan, beras kencur, dan kunyit asam. Produk jahe instan yang diperkenalkan adalah inovasi berbentuk serbuk seduh sehingga mudah dikonsumsi kapan saja. Sementara kunyit asam dan beras kencur dikenal bermanfaat untuk mengatasi nyeri, peradangan, batuk, serta masuk angin. Warga diajak mempraktikkan langsung proses peracikan mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga pengemasan sederhana.
Ketua Dusun Donolayan, Arif Irnawan, menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan tersebut. “Kami sangat terbantu. Selain mengajak warga bergerak, pelatihan jamu ini bisa menjadi bekal bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan cara alami. Bahkan mungkin bisa dikembangkan menjadi produk rumahan,” ujarnya.
Perwakilan Jurusan Farmasi UII, Pinus Jumaryatno, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara dosen, tenaga kependidikan, laboran, dan mahasiswa magister maupun sarjana. “Kami ingin ilmu yang dipelajari di kampus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi masyarakat saat ini semakin terbuka terhadap penggunaan herbal sebagai pendukung kesehatan,” kata Pinus.
Kegiatan Sehati juga dihadiri oleh Kaprodi Magister Farmasi UII, Asih Triastuti, serta perangkat RW dan RT setempat. Warga berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala agar kesadaran hidup sehat semakin meningkat dan pemanfaatan jamu tradisional tetap lestari di tengah masyarakat. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Penduduk Gunungkidul Naik 2.000 Jiwa, Perempuan Dominan
Advertisement
Hati-Hati! 8 Pelanggaran Ini Jadi Target Operasi Zebra November 2025
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



