Advertisement
Tanam 1.500 Mangrove di Pantai Samas, Kolaborasi Lintas Komunitas
Istimewa
Advertisement
BANTUL—Aksi penanaman 1.500 mangrove digelar di Pantai Samas, Bantul, melibatkan anak muda, pelaku usaha, dan komunitas lokal untuk menjaga ekosistem pesisir, pada Senin (15/12/2025).
Penanaman mangrove tersebut diinisiasi oleh MOANA Cycling Tour, pelaku wisata sepeda berkelanjutan di Yogyakarta yang mengembangkan pengalaman wisata berbasis alam, budaya, dan keterlibatan komunitas lokal. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif keberlanjutan yang secara konsisten dijalankan MOANA bersama berbagai kolaborator.
Advertisement
Mangrove jenis Rhizophora dipilih karena perannya yang penting dalam menjaga garis pantai, menjadi habitat biota laut, serta menyerap emisi karbon. Penanaman 1.500 pohon mangrove ini diperkirakan berpotensi menyerap hingga 18 ton CO₂ per tahun ketika tumbuh optimal, sekaligus memperkuat perlindungan alami kawasan pesisir Pantai Samas dari abrasi.
Sebagian bibit mangrove berasal dari kontribusi keberlanjutan yang dikumpulkan MOANA bersama para pelanggannya, sementara dukungan lainnya datang dari kolaborator melalui penyediaan bibit. Dalam kegiatan ini, MOANA menggandeng kolaborator dari berbagai skala usaha, mulai dari brand nasional hingga pelaku usaha lokal, di antaranya DOWA, Roka Ramen Group, dan Baravia Pottery, UMKM dari Bantul. Proses penanaman didampingi oleh komunitas konservasi pesisir Reinspirasi sebagai penyedia bibit dan pengarah teknis di lapangan.
BACA JUGA
CEO MOANA Cycling Tour, Anita Briana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan komitmen jangka panjang MOANA terhadap keberlanjutan. “Perubahan tidak cukup hanya diwacanakan, tetapi perlu dilakukan bersama. Semangat para kolaborator dan relawan hari ini menjadi energi bagi kami untuk terus menebar kebaikan dan menjaga alam secara konsisten,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator kegiatan Halimatus Sadiyah menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai aksi nyata sekaligus ruang belajar bersama.
“Kami ingin penanaman mangrove ini tidak berhenti pada jumlah bibit, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab bersama terhadap lingkungan pesisir,” jelasnya.
Selain pelaku usaha, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa perwakilan dari berbagai komunitas dan anak muda di Yogyakarta, seperti Dimas Diajeng Bantul dan DIY, Earth Hour Jogja, perwakilan Masjid Nurul Ashri, serta Srikandi FEB UGM. Kehadiran relawan dari berbagai latar belakang menunjukkan tingginya antusiasme publik terhadap aksi lingkungan berbasis kolaborasi.
Kegiatan penanaman mangrove ini bukan yang pertama dilakukan. MOANA Cycling Tour telah menginisiasi aksi serupa secara bertahap pada 2021, 2022, 2024, dan kembali dilanjutkan pada 2025, dengan lokasi dan skala penanaman yang disesuaikan dengan kebutuhan ekosistem pesisir. Konsistensi ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang untuk mendorong praktik wisata yang lebih bertanggung jawab.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan penyelarasan tujuan kegiatan, dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bibit mangrove kepada Reinspirasi. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 50 peserta, yang kemudian menerima tree tag sebelum melakukan penanaman mangrove, dengan rata-rata setiap peserta menanam sekitar 30 bibit.
Selain sesi penanaman, kegiatan juga diisi dengan sharing session bersama peserta kegiatan. Rangkaian acara ini turut didukung oleh brand yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, seperti Gallery Prawirotaman Hotel, Kahf, dan Wardah, yang membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan.
“Kegiatan ini ngasih wadah buat kami bisa berkontribusi bareng-bareng ke lingkungan. Kalau sendiri-sendiri kan susah. Tadi pas datang lahannya masih kosong, pas pulang sudah penuh, rasanya bangga banget,” ujar salah satu peserta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan aksi kolaboratif lintas sektor dapat terus tumbuh dan menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir, sekaligus membangun kesadaran bahwa kontribusi terhadap alam dapat dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan bersama. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Pakar Ungkap Dampak Kurang Tidur terhadap Infertilitas
Advertisement
Advertisement
Advertisement




