Advertisement
Lurik, Makin Dilirik Makin Menarik
Foto: Bupati Sleman Harda Kiswaya - Ist
Advertisement
SLEMAN—Saat mendengar kata lurik, apa yang pertama kali terlintas di kepala Anda? Formal, kain berwarna cokelat, garis, atau justru suasana lawas? Tentu ada banyak hal menarik yang bermunculan di dalam ingatan. Namun satu hal yang tidak bisa terlepas dari lurik adalah kesan budaya yang begitu kental melekat di dalamnya.
Kain lurik kerap dimanfaatkan sebagai pakaian resmi untuk sejumlah kegiatan kebudayaan ataupun perayaan. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan lurik pun berkembang menjadi semakin menarik dengan sentuhan design modern. Tak lagi kaku, kombinasi kain lurik dengan kain berbagai motif membuat salah satu warisan leluhur ini semakin menarik. Tak sedikit pula yang telah memanfaatkan kain lurik menjadi pilihan tampilan sehari-hari.
Advertisement
Sebagai wujud pelestarian dan pengembangan lurik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberikan dukungan terhadap pengrajin lurik. Dukungan ini direalisasikan dengan anjuran penggunaan kain lurik dan batik sebagai pakaian dinas di lingkungan Pemkab Sleman. Bukan tanpa alasan, langkah ini dipilih sebagai salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman terhadap pengembangan dan penggunaan produk lokal.
Aturan terkait penggunaan batik dan lurik di lingkungan Pemkab Sleman telah tertuang dalam surat Instruksi Bupati Sleman Nomor 031/INSTR/2025. Tak tertuju pada motif tertentu, pegawai di lingkungan Pemkab Sleman dapat menggunakan motif kain lurik dan batik yang diinginkan. Meski begitu, satu catatan yang tidak boleh tertinggal, kain lurik dan batik yang digunakan haruslah berasal dari perajin lurik dan batik di Kabupaten Sleman.
Penyematan aturan ini merupakan salah satu aksi nyata dari misi kami yakni, “Mewujudkan keadilan sosial ekonomi melalui sektor pertanian, UMKM, pariwisata, serta sektor ekonomi inklusif dan kreatif”. Untuk itu, kami membuka jalan bagi perajin lurik dan batik di wilayah Kabupaten Sleman dengan cara “dilarisi” oleh pegawai di lingkup Pemkab Sleman.
Dengan anjuran penggunaan kain lurik dari perajin Sleman, kami harap perajin lokal dapat semakin berkembang, tak hanya dari segi pendapatan namun juga dari segi kreatifitas produksi kain. Saya pun yakin, perajin lurik Sleman memiliki segudang ide yang dapat dikembangkan untuk membuat lurik semakin menarik.
Melalui tulisan ini, saya tidak hanya ingin menyampaikan terkait anjuran penggunaan lurik sebagai pakaian dinas pegawai Pemkab Sleman. Lebih dari itu, saya mengajak penjenengan semua untuk ikut memberikan dukungan lebih besar kepada para perajin Sleman. Dengan begitu, diharapkan manfaat ekonomi pada perajin lokal dapat semakin dirasakan.
Mari kita cerahkan Sleman dengan menggunakan kain lurik. Tidak melulu untuk pakaian kerja ataupun kegiatan formal, kombinasikan juga dengan beragam kain batik cantik untuk memperindah penampilan anda. Karena pada prinsipnya, kain lurik semakin dilirik, semakin menarik. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
- Pulau Tidung Jadi Pilihan Favorit Liburan Akhir Tahun Dekat Jakarta
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Advertisement
Cegah Penyakit, Dokter Sarankan Persiapan Liburan Musim Hujan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



