Advertisement
Banjir Semarang Mulai Mengering, Upaya Penanganan Terus Berlanjut
Senin, 03 November 2025 - 16:30 WIB
Jumali
Istimewa
Advertisement
SEMARANG–Bencana banjir di daerah Kaligawe Kota Semarang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir sudah mulai mengering. Jalan pantura yang sebelumnya tergenang air juga sudah bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan bermotor.
Hal ini tak lepas dari kerja-kerja kolaboratif yang dilakukan oleh semua elemen: baik itu pemerinatah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat.
Walakin, upaya-upaya penanganan banjir di kawasan tersebut tetap terus berlanjut, hingga persoalan tersebut tuntas.
Pada Senin, 3 November 2025 siang, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau langsung rumah pompa Sringin dan Kolam Retensi Terboyo Kota Semarang.
Tinjauan ini untuk memastikan penanganan banjir di kawasan Kaligawe Semarang maupun Sayung Demak berjalan optimal.
“Sejak banjir pertama terjadi, pemerintah telah melaksanakan rapat koordinasi dan langkah-langkah penanganan terpadu,” kata Kepala BNPB, Suharyanto disela tinjauan.
Ia menyatakan, kondisi di lapangan kini jauh lebih baik dibandingkan pekan lalu. Saat rombongan meninjau wilayah Kaligawe, genangan hanya tersisa di beberapa titik.
“Dua-tiga hari terakhir ini kami pastikan sebagian besar lokasi sudah kering dan terkendali,” ujarnya.
Ia menyatakan, upaya pengendalian banjir di kawasan tersebut terus dilakukan. Pemerintah kini bekerja dengan pendekatan jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah jangka pendek dilakukan melalui pompanisasi, evakuasi warga terdampak, dan pengendalian sementara air di titik-titik utama.
Untuk jangka menengah, dilakukan penambahan pompa, perbaikan drainase, serta pembuatan sodetan baru menuju Kolam Retensi Unissula dan Sungai Sayung.
Sementara untuk jangka panjang, direncanakan penyelesaian sistem pengendalian banjir permanen pada tahun 2026–2027. Menurut Suharyanto, proyek pengendalian banjir besar di kawasan tersebut baru mencapai sekitar 40 persen dari rencana Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Intinya, pemerintah pusat, provinsi, dan daerah bersatu padu. Semoga dengan sistem pompa permanen dan kolam retensi yang sudah diperkuat, Semarang akan lebih aman dari banjir besar di masa mendatang,” ucapnya.
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, kolam retensi Terboyo memiliki peran vital dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.
Kolam dengan luas sekitar 189 hektare ini mampu menampung hingga 6 juta meter kubik air dan dilengkapi dengan rumah pompa besar berkapasitas 5.000 liter per detik per unit.
Kolam ini juga terintegrasi dengan tanggul laut dan sistem drainase utama, sehingga berfungsi menurunkan genangan di Jalan Kaligawe serta kawasan industri di sekitarnya.
Sejak awal tanggap darurat, Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Semarang berkoordinasi erat dengan BNPB dan Kementerian PU.
“Artinya, kerja-kerja kolaboratif ini akhirnya bisa memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Ini juga menjadi model bahwa kita bisa bekerja bersama,” kata Luthfi.
Luthfi menambahkan, banjir di Kota Semarang dan Kabupaten Demak beberapa hari terakhir menjadi pelajaran berharga, supaya daerah tersebut tidak banjir lagi.
Melalui kerja-kerja kolaboratif itu, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pengoperasian 48 pompa air di sejumlah sungai, pembuatan sodetan, evakuasi warga terdampak, pengaktifan posko logistik dan kesehatan, serta dapur umum.
BNPB turut memperkuat upaya di lapangan dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang melibatkan dua armada, masing-masing berpangkalan di Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo, untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Pun demikian, masyarakat diminta tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi hingga awal tahun 2026. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
Advertisement
Advertisement
Waspadai Efek Samping Biji Chia, Ini Peringatan dari Dokter
Lifestyle
| Senin, 03 November 2025, 22:07 WIB
Advertisement
Advertisement
Advertisement




